Hello, sahabat
Beberapa waktu yang lalu, Tim HKBP AIDS Ministry (HAM) melakukan kunjungan ke rumah-rumah ODHIV dan ODHA yang didampingi oleh HAM. Kunjungan ini, rutin dilakukan untuk melihat bagaimana perkembangan kesehatan teman-teman, juga mendengarkan pengalaman dan pergumulan mereka, serta mengunjungi teman-teman yang lama tidak mengkonsumsi ARV. Tim juga mengunjungi anak-anak yang hidup dengan HIV dan memberikan sekotak susu dan membawa ARV mereka. Tidak semua anak-anak dengan HIV (ADHA) meminum susu dan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi, padahal mereka sangat membutuhkannya. Hal ini disebabkan, kondisi ekonomi yang lemah, selain itu banyak dari anak-anak yang tinggal bersama nenek atau bibi mereka yang juga tidak mampu membeli susu.
Anak-anak yang dikunjungi tampak bahagia, kepada mereka juga diajarkan untuk selalu memelihara kesehatan dan menjaga kebersihan. Anak-anak tidak malu-malu lagi menyampaikan isi hati dan keinginan mereka. Mereka umumnya tidak memiliki kesulitan untuk mengkonsumsi ARV, kondisi kesehatan mereka yang stabil memungkinkan mereka melakukan aktivitas mereka. Beberapa diantara mereka bahkan ikut membantu orangtua mereka ke ladang atau ke sawah, namun ada seorang anak yang sedang kurang sehat oleh karena terlalu banyak bermain.
Pada kunjungan kali itu, tim bertemu dengan seorang dokter yang selalu menjadi mitra HAM untuk mendampingi teman-teman di daerah Tarutung, beliau ialah dr. Sonya Siahaan. Bersama dokter Sonya tim mengunjungi seorang pasien yang tidak disiplin mengkonsumsi ARV, yang sudah beberapakali dihubungi dan dikunjungi namun tetpa menolak untuk mengkonsumsi ARV, karena itulah dia kembali drop. Kondisi kesehatannya diperparah oleh tindakan mereka yang malah pergi ke dukun ketimbang ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan. Istrinya negatif HIV, namun saat ini tengah mengandung, hal ini sangat mengkhawatirkan karena dampingan dan istri tidak berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim HAM untuk program memiliki anak. Pada umumnya pasangan diskordan (salah satu dari pasangan suami istri negatif HIV) yang ingin memiliki anak, harus terlebih dahulu cek jumlah virus di dalam tubuh (viral load) serta jumlah sel kekebalan tubuh (CD4), apabila virus sudah tidak terdeteksi dan jumlah viral load normal, maka pasangan boleh melakukan hubungan seks tanpa kondom, sehingga resiko penularan kepada pasangan, menjadi sangat kecil bahkan tidak ada.
Namun, pasangan ini tidak melakukan program itu, maka Tim, membujuk dan mendesak mereka untuk segera datang ke RS HKBP Balige untuk mendapatkan pengobatan dan pemeriksaan baik kepada suami dan istri. Displin mengkonsumsi ARV memiliki dampak yang besar bagi kesehatan ODHIV, selain ODHIV tidak dapat menularkan virus ke orang lain, karena jumlah virusnya sudah tidak terdeteksi. Ingat, tidak terdeteksi maka tidak menularkan.