HKBP AIDS Ministry
HKBP AIDS Ministry

Diskusi bersama untuk mengaktifkan HKBP AIDS Ministry Distrik VII Samosir

Diskusi bersama untuk mengaktifkan HKBP AIDS Ministry Distrik VII Samosir

Oleh Admin, 20 Jan 2021

Senin, 18 Januari 2021, Distrik VII Samosir menujukkan keseriusannya dalam upaya pengendalian HIV-AIDS untuk wilayah Distrik VII Samosir. Pdt. Rein Justin Gultom, praeses Distrik VII Samosir, Pdt. Mangolon Pakpahan, bersama dengan HAM, serta teman-teman yang didampingi oleh HAM di wilayah Samosir.
Pertemuan ini diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Calon Diakones Adha Pratiwi Sianturi. Selanjutnya, Sekretaris Eksekutif, Diak. Berlina Sibagariang menjelaskan program pelayanan yang dilakukan oleh HKBP AIDS Ministy untuk menurunkan angka infeksi baru oleh HIV, angka kematian karena AIDS serta menurukan stigma diskriminasi terhadap ODHA.
Beliau menerangkan tantangan yang sedang dihadapi saat ini adalah, banyaknya pemuda pulang ke kampung halaman karena menderita AIDS. Selain itu, stigma dan diskriminasi kepada ODHA masih sangat terasa di wilayah Samosir, hal ini tentu perlu ditangani secara serius. Selain itu, sebagai daerah destinasi wisata, wilayah Samosir juga rentan menjadi tempat berlangsungnya aktifitas-aktifitas yang berisiko tertular dan menularkan virus HIV. Maka beliau menekankan pentingnya peranan HKBP AIDS Ministry di Distrik VII Samosir. Sesuai dengan rapat kepala Biro dan lembaga di HKBP, beberapa waktu yang lalu, bahwa di tiap-tiap distrik wajib memiliki HKBP AIDS Ministry di Distrik VII Samosir yang pengurusnya adalah pemuda HKBP, maka harapannya pemuda di Distrik VII Samosir aktif kembali.

Memang sebelumnya, HKBP AIDS Ministry Didtrik Samosir aktif melakukan pengendalian HIV-AIDS, serta aktif mendukung pemenuhan kebutuhan anak-anak di House of Love, Samosir. Namun, belakangan HAM Distrik VII Samosir ini, tidak lagi aktif. Oleh karena itu, kita beharap, jika HAM  Distrik VII Samosir aktif maka distrik akan mengorganisir resort, lalu resort mengorganisir huria.  Dengan demikian, informasi dan pelayanan ini akan sampai ke seluruh jemaat, sehingga tidak ada lagi warga jemaat dan masyarakat yang meninggal karena AIDS serta informasi HIV-AIDS yang benar diterima secara merata.
Dampingan yang hadir juga ikut membagikan pengalamannya, sebagai orang dengan HIV (ODHIV), umumnya mereka terinfeksi ditempat mereka merantau, seperti dari Jakarta, Batam dan wilayah Pekanbaru dan pulang dalam keadaan AIDS. Namun saat ini, mereka telah kembali sehat. Mereka mengungkapkan bahwa virus di dalam tubuh mereka tidak terdeteksi lagi, sehingga mereka tidak lagi dapat menularkan. Sehingga, tidak ada perbedaan antara ODHIV dengan masyarakat yang non ODHIV, perbedaanya mereka harus mengkonsumsi ARV seumur hidup sedang yang lain tidak. Mereka juga mengungkapkan komitemennya untuk mendukung sesama ODHIV atau mereka yang baru mengetahui virusnya dan juga mendukung pelayanan pengendalian HIV-AIDS di wilayah Samosir. Dalam diskusi tersebut, mereka menekankan akan pentingnya edukasi mengenai HIV-AIDS kepada jemaat dan di sekolah-sekolah. Pentingnya edukasi mengenai HIV-AIDS, sudah dirasakan oleh ODHIV, apabila sebelumnya mereka  telah mendapatkan informasi ini, baik di gereja atau di sekolah,  maka mereka tidak akan terinfeksi HIV-AIDS.

Pdt. Rein Justin Gultom menyambut baik program ini dan akan membentuk pengurus yang akan melakukan pelayanan ini. Beliau juga menambahkan bahwa pelayanan pengendalian HIV-AIDS adalah pelayanan yang majemuk dan berlaku bagi semua orang, seperti orang Samaria yang menolong semua orang karena mengutamakan kemanusiaan. Beliau menambahkan, HAM Distrik VII Samosir akan melibatkan seluruh resort dan huria untuk menjalankan program ini. Kita juga akan melakukan pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat membantu dan mendukung pelayanan kepada anak-anak di House of Love. “Kita akan melakukan pendekatan kepada sekolah-sekolah, pemerintah, layanan kesehatan agar untuk melakukan pelayanan ini” terangnya.  Pdt. Rein Justin juga menceritakan pengalamannya, bawah pada tahun 1994 beliau sudah melakukan pelayanan ini, pendampingan dan sosilisasi kepada masyarkat dan jemaat di Simarmata, sehingga ini bukan lagi yang pertama baginya.
Beliau begitu mengapresiasi HKBP AIDS Ministry yang setia dalam pelayanan ini, dan menguatkan ODHIV yang hadir. Kepada ODHIV beliau menekankan, tidak perlu melulu menyalahkan diri sendiri atau orang lain, atas apa yang kita alami, tapi percayalah bahwa melalui hidup dan pengalamanmu, nama Tuhan dimuliakan, sehingga saat ini kita harus fokus ke hari ini dan hari depan untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan dan diri sendiri. Sesungguhnya kemampuan ARV hanya lah 20%, tetapi hati yang gembira dan semangat memberikan dampak 80 % bagi pemulihan dan kesehatan kita. Oleh karena itu, tetaplah berpengharapan dan berpikir positif, bahwa semua pihak menerima keberadaan ODHIV dan akan selalu ada untuk mendukung. Pesan-pesan beliau menambah semangat bagi ODHIV yang hadir.

Semoga pertemuan awal ini, menjadi titik awal pergerakan pelayanan pengandalian HIV-AIDS di wilayah Samosir. Semoga kelak pemuda dan jemaat HKBP di wilayah Samosir menjadi informator untuk informasi HIV-AIDS, sehingga tidak lagi ada kematian karena AIDS, tidak ada lagi stigma dan dikriminasi dan tidak lagi ada infeksi HIV baru di 2030.

Jl. Gereja No.17, Lumban Dolok Haume Bange, Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara
© 2020 HKBP AIDS MINISTRY. All rights reserved