HKBP AIDS Ministry
HKBP AIDS Ministry

Menuju Ending AIDS bersama Pemuda HKBP

Menuju Ending AIDS bersama Pemuda HKBP

Oleh Admin, 15 Jan 2021

Selasa, 12 Januari 2020, sejak pukul 08.00 hingga pukul 10.00, telah berlangsung diskusi yang dihadiri 30 pemuda yang berasal dari berbagai distrik, seperti Distrik XIII Asahan Labuhan Batu, Distrik XIV Humbang Habinsaran, Distrik VI Dairi, Distrik V Sumatera Timur, Distrik XXXII Lampung, Distrik XXIII Langkat. Pada pertemuan ini, sekretaris HKBP AIDS Ministry (HAM) menyampaikan situasi pengendalian HIV-AIDS di wilayah Tapanuli Raya, 873 kasus yang ditemukan sejak tahun 2003 hingga Desember 2020, banyak menginfeksi kelompok usia pemuda. Pemuda yang datang ke layanan HAM, adalah mereka yang merantau di kota, dan pulang ke kampung halaman karena menderita AIDS. Data tersebut, menjelaskan bahwa jika seluruh masyarakat tidak bekerjasama menurunkan angka infeksi baru HIV dan angka kematian karena AIDS, maka banyak generasi muda terancam kesehatannya.

Dalam pelayanannya, HAM menghadapi banyak tantangan, seperti banyaknya pemuda yang datang dari kota pulang ke kampung halaman, karena menderita AIDS. Selain itu, tidak banyak jemaat yang tertarik terhadap pelayanan HIV-AIDS, ditambah lagi, gereja itu sendiri masih memberikan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA.  Oleh sebab itu, fungsi HKBP AIDS Ministry harus dikembangkan di seluruh Distrik di HKBP, dalam bentuk koordinasi. Apabila, HKBP AIDS Ministry distrik aktif,  maka distrik akan mengorganisir resort, lalu resort mengorganisir huria.  Dengan demikian, informasi dan pelayanan ini akan sampai ke seluruh jemaat, sehingga tidak ada lagi pemuda yang mati karena AIDS.
    Pemerintah, donor, pemimpin gereja, pemimpin agama, pemimpin adat, masyarakat sipil harus memberikan kontribusi untuk percepatan ending AIDS 2030 dalam rangka mencapai 3 zero. Zero infeksi baru HIV, zero kematian karena AIDS, zero stigma dan diskriminasi. Untuk peran pemuda sangat diperlukan untuk menjadi informatory, mewujudkan misi HKBP AIDS Ministry, HKBP tanpa AIDS dan terlibat serta memberi kontribusi dalam upaya ending AIDS 2030.
    Pemuda yang hadir, juga menyampaikan kerinduan mereka untuk segera melaksanakan kegiatan pengendalian HIV-AIDS di distrik mereka masing-masing, melihat daerah dan situasi tempat mereka tinggal. Banyaknya pemuda yang ikut melakukan perilaku berisiko tinggi terinfeksi HIV-AIDS, namun tidak memilki pengetahuan yang benar mengenai HIV-AIDS. Mereka berharap bahwa mereka dapat bekerjasama dengan pemuda dari berbagai denominasi gereja dan agama, serta dari berbagai profesi untuk mensukseskan kegiatan ini.
    Pertemuan ini dihadiri Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th, ada beberapa point penting yang beliau sampaikan pada pertemuan ini. Pertama, Ibu Debora Sinaga memberi apresiasi kepada pemuda yang bersedia hadir dalam pertemuan virtual ini, untuk memberikan waktu dan pikiran, guna mendiskusikan pembentukan HAM. Kedua, sebagaimana tahun ini adalah Tahun Pemberdayaan di HKBP, beliau menyampaikan bahwa pada rapat Praeses, amat ditekankan bahwa  salah satu program yang menjadi fokus oleh HKBP adalah, pengendalian HIV-AIDS, juga pemberantasan narkoba., dan rencana membuat Komite AIDS DIstrik. Sehingga, HKBP  mendukung pemuda untuk membentuk HAM di seluruh distrik di HKBP. Ketiga, Komite AIDS Distrik memang sudah ada sejak lama, tapi hanya beberapa distrik saja yang mengindahkan, seperti Samosir, Humbang Habinsaran, sewaktu beliau menjadi Praeses, selain itu di ada lima di Komite AIDS di daerah Toba. Beliau sangat setuju jika kegiatan ini digerakkan oleh naposo bulung, oleh karena itu sebaiknya HAM menyelenggarakan dan memfasilitasi TOT untuk pemuda, seperti mahasiswa, pelajar SMA, SMP agar mereka menjadi pendidik bagi sebayanya. Sehingga nanti pemudalah yang akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, kampus, gereja dan kepada masyarakat lintas agama.

Untuk tingkat Nasional, kita melihat banyak LSM melakukan banyak gebrakan untuk upaya ini, maka sudah saatnya pemuda HKBP bergerak dan melahirkan karyanya untuk upaya pengendalian HIV-AIDS ini. Dalam waktu dekat, HKBP AIDS Ministry akan memperingati hari ulangtahunnya, itu dapat dijadikan moment untuk melahirkan banyak karya dan melangsungkan lokakarya guna pembentukan Komite Distrik ini. Beliau menambahkan,  bahwa ODHA dan OHIDA, mendapatan dampak yang paling banyak oleh karena Covid-19, oleh karena itu salah satu program yang akan dilaksanakan oleh HAM adalah pemberdayaan terhadap ODHA. Keempat, beliau meminta HKBP AIDS Ministry untuk melatih pengurus HKBP AIDS Ministry di tiap distrik dan mendukung pemuda dalam menyelanggarakan pelayanan pengendalian HIV-AIDS di tiap distrik.
    Beliau juga menambahkan, bahwa dalam Sembilan tahun kedepan kita menuju Ending AIDS 2030. Meski Sembilan tahun bukan waktu yang lama, namun malam ini saya sangat bersemangat bahwa kita dapat melakukannya bersama-sama. Oleh karena itu, pemuda harus menjadi motor untuk menggerakkan kegitan ini, lalu selanjutnya kita akan melibatkan perempuan, kelompok bapak serta tidak lupa juga berkolaborasi dengan semua kalangan. Sesuai dengan tema Hari AIDS 2020, Solidaritas Global, Tanggungjawab bersama, maka kita perlu menggandeng seluruh lini masyarakat, dari berbagai denominasi gereja, dari berbagai agama, berbagai profesi, dengan demikian Ending AIDS 2030 tercapai.

Turut hadir dr. Basaria Lumbangaol serta dr. Tihar Hasibuan, yang menyampaikan informasi mengenai HIV-AIDS. Pada kesempatan itu dr. Basaria Lumbangaol menyampaikan bahwa upaya pengendalian HIV adalah sebuah kegiatan yang tidak mengenal batasan agama, jenis kelamin, atau gender, tetapi kegiatan ini bertujuan merangkul seluruh kalangan untuk kesehatan masyarakat secara umum. Salah satu upaya pencegahan HIV adalah dengan melaksanakan test darah HIV untuk calon pengantin. Beliau juga mengajak pemuda untuk tidak saja melakukan test Covid-19, melainkan juga melakukan test darah HIV untuk mencegah kematian karena AIDS.
Pertemuan ini ditutup dengan membuat dua rencana tindak lanjut (RTL) yaitu
1.    Membentuk HKBP AIDS Ministry Distrik yang pengurusnya adalah Pemuda HKBP di 33 Distrik HKBP, berkoordinasi dengan Praeses di tiap distrik
2.    Menyelenggarakan pelatihan pengurus HKBP AIDS Ministry di tiap distrik dan menyusun Renstra.
Kiranya melalui pertemuan ini, pemuda HKBP diseluruh distrik terpanggil untuk melakukan pelayanan di HAM di distrik masing-masing, sehingga tidak lagi ada pemuda yang meninggal karena AIDS. serta visi HKBP AIDS Ministry, yaitu HKBP tanpa AIDS dapat tercapai.

Jl. Gereja No.17, Lumban Dolok Haume Bange, Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara
© 2020 HKBP AIDS MINISTRY. All rights reserved