Laguboti, Minggu, 24 November 2024
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Arjuna – Laguboti menjadi tuan rumah Talk Show bertema “Take the Right
Path: Kesehatan Seksual Bebas Stigma Menuju 2030 Tanpa AIDS”. Kegiatan
ini diselenggarakan oleh HKBP AIDS Ministry sebagai bagian dari
rangkaian peringatan Hari AIDS Sedunia 2024. Acara ini dihadiri oleh 120
mahasiswa dan didampingi 1 orang staff yang antusias mendalami isu
kesehatan seksual dan peran pemuda dalam pencegahan HIV dan AIDS.
Kegiatan dipimpin oleh Diak. Melda Simanjuntak, moderator kegiatan. Dalam pembukaan, memperkenalkan acara ini sebagai wadah edukasi untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang kesehatan seksual, infeksi menular seksual (IMS), serta pentingnya menghapus stigma terhadap Orang dengan HIV (ODHIV).
Diskusi berjalan dengan menarik bersama tiga narasumber: Pertama dari Diakones Berlina Sibagariang, dalam paparannya, menjelaskan fakta tentang HIV dan AIDS, termasuk kerentanan pemuda terhadap HIV akibat minimnya pendidikan seksual sejak dini. “Pemuda adalah agen perubahan yang dapat membantu Ending AIDS 2030, namun mereka juga kelompok yang rentan jika tidak memiliki akses informasi yang benar,”
Dilanjutkan dengan dr. Tihar Hasibuan, MARS, melanjutkan dengan menjelaskan hubungan antara IMS dan HIV. Ia menekankan pentingnya deteksi dini dan edukasi seksual untuk mencegah perilaku berisiko. “HIV dan AIDS bukan hanya isu medis, tetapi juga sosial. Edukasi adalah kunci untuk melindungi generasi muda dari risiko ini,”
Sitto Sihite, sebagai ODHIV, memberikan perspektif personal mengenai perjuangannya melawan stigma. “Menerima diri sendiri adalah langkah awal. Kita semua bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan inklusif,”
Pihak kampus menyampaikan terimakasih kepada HKBP AIDS Ministry DAN berharap ke depannya ada kerja sama yang lebih erat untuk memajukan edukasi kesehatan seksual di kalangan pemuda.”
Acara ditutup dengan kesimpulan dari moderator, Diak. Melda Simanjuntak,
yang mengingatkan pentingnya pendidikan seksual dalam membangun
kesadaran diri dan tanggung jawab terhadap sesama. “Ending AIDS 2030
bukan hanya mimpi, tetapi perjalanan yang harus kita mulai bersama hari
ini,”