HKBP AIDS Ministry
HKBP AIDS Ministry

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia di Gunung Sitoli: Komitmen Melawan Stigma dan Diskriminasi terhadap ODHIV

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia di Gunung Sitoli: Komitmen Melawan Stigma dan Diskriminasi terhadap ODHIV

Oleh Admin, 18 Dec 2024

Gunung Sitoli, 10 Desember 2024 – Setelah serangkaian kampanye publik yang mengangkat pesan-pesan keadilan dan perjuangan mengakhiri AIDS, puncak peringatan Hari Hak Asasi Manusia dilaksanakan di Gedung A'Luck, Kelurahan Pasar, Gunungsitoli. Kegiatan ini dipandu oleh Diak. Melda Desirani Simanjuntak dan Pdt. Tri Telambanua dari BNKP.
Setelah ibadah, dilanjutkan dengan laporan ketua panitia bapak Arifin Telambanua menjelaskan seluruh rangkaian kegiatan dan harapan yang ingin dicapai melalui kegiatan ini.
Acara dilanjutkan dengan ibadah refleksi yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Oinike Natalia Harefa, S.Si. M.Th. Ibadah ini mengajak para peserta untuk merenungkan perjuangan melawan pelanggaran HAM dan dampak HIV dan AIDS yang masih menjadi tantangan besar di masyarakat. Pengenaan pita merah oleh para peserta ibadah menjadi simbol komitmen bersama untuk melawan stigma, diskriminasi, dan memperjuangkan pemulihan serta keadilan bagi sesama.

Pembawa acara Pdt. Tri Telambanua dan Diak. Melda Desirani Simanjuntak
Peserta mengenakan pita merah

Di tengah-tengah ibadah, ditampilkan pula role play berjudul "Perjalanan Wati Menemukan Harapan," yang dibawakan oleh Pendidik Sebaya BNKP. Role play ini menceritakan kisah Wati dan Wato, pasangan yang terjebak dalam pergaulan buruk dan menggunakan narkoba suntik. Setelah bertahun-tahun merasakan dampak kesehatan yang buruk, mereka memutuskan untuk mencari pertolongan dan mengetahui bahwa mereka terinfeksi HIV. Dengan dukungan dari dokter dan gereja, mereka akhirnya mendapatkan harapan baru untuk memulai hidup yang lebih baik tanpa stigma.

Role Play
Pdt. Dr. Oinike Natalia Harefa menyampaikan renungan, Source Picture : Media BNKP

Setelah role play, Pdt. Dr. Oinike Natalia Harefa menyampaikan renungan yang mendorong gereja BNKP untuk tidak hanya berhenti pada kegiatan peringatan, tetapi juga mulai aktif dalam pencegahan dan pengendalian HIV dan AIDS, seperti yang dilakukan oleh HKBP melalui HKBP AIDS Ministry. Ibadah ini tidak hanya menjadi ruang spiritual tetapi juga pengingat bagi semua yang hadir akan pentingnya kasih, harapan, dan tindakan nyata dalam menegakkan hak asasi manusia dan memberikan dukungan kepada mereka yang hidup dengan HIV dan AIDS.

Ibu Juvi Kepala UEM regional Asia menyampaikan sambutan
Ridho Simamora dan Irma Simanjuntak memperkenalkan UEM

Irma Simanjuntak dan Ridho memperkenalkan United Evangelical Mission (UEM) serta Ibu Juvi sebagai Koordinator UEM Regional Asia. UEM adalah mitra BNKP yang merupakan persekutuan internasional yang setara, terdiri dari 39 anggota, termasuk 38 gereja Protestan di Afrika, Asia, dan Jerman, serta Yayasan v. Bodelschwingh Bethel. UEM berkomitmen pada pemahaman misi yang holistik, yang mencakup aspek sosial, keadilan, dan kesehatan, termasuk pencegahan HIV dan AIDS.

Dilanjutkan dengan sambutan dari Ephorus BNKP, yang menegaskan pentingnya peran gereja dalam melawan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV (ODHIV) dan memperjuangkan keadilan sosial melalui pelayanan misi yang inklusif.

Testimoni oleh Sitto Sihite
narasumber Talkshow yaitu Adha Pratiwi dari HKBP AIDS Ministry dan dr. Wira Adil Putra Zai, dokter umum di Puskesmas Gunungsitoli, yang dimoderatori oleh Calon Pendeta Yuli Putri.
vokal solo dengan bahasa isyarat dari Sanggar Towi-Towi SLB Negeri Gunungsitoli
skrining HIV dan AIDS

Acara dilanjutkan dengan talkshow yang menghadirkan narasumber Kak Adha Pratiwi dari HKBP AIDS Ministry dan dr. Wira Adil Putra Zai, dokter umum di Puskesmas Gunungsitoli, yang dimoderatori oleh Calon Pendeta Yuli Putri. Diak. Adha Pratiwi Sianturi menjelaskan peran gereja dalam pelayanan pencegahan HIV dan AIDS selama 22 tahun dan mengajak gereja untuk lebih aktif memberikan pendidikan seks Kristiani serta informasi tentang HIV dan AIDS . Selain itu, Sitto Sihite juga memberikan testimoni mengenai pentingnya menghapus stigma terhadap ODHIV.

Dr. Wira memaparkan situasi HIV dan AIDS di Gunung Sitoli serta upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam pengendalian penyakit ini. Kegiatan ini juga menampilkan tarian dari Sanggar Towi-Towi SLB Negeri Gunungsitoli dan vokal solo dengan bahasa isyarat, serta diisi dengan kuis dan doorprize. Dinas Kesehatan juga menyediakan skrining HIV gratis bagi peserta.

Sekitar 650 orang hadir dalam kegiatan ini, termasuk jemaat dan pelajar di sekitar Gunung Sitoli, yang menunjukkan komitmen bersama untuk menghapus stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV dan mendukung perjuangan melawan AIDS.

Jl. Gereja No.17, Lumban Dolok Haume Bange, Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara
© 2020 HKBP AIDS MINISTRY. All rights reserved