Panitia lokal BNKP juga berperan aktif dalam mendukung jalannya acara, memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan efektif. Para peserta yang terdiri dari anak-anak sekolah minggu, jemaat dewasa, dan anggota gereja lainnya sangat antusias mengikuti setiap sesi sosialisasi yang diselenggarakan.
Pada kegiatan sosialisasi kepada anak-anak Sekolah Minggu BNKP Sihare’ö, selain memberikan pemahaman tentang HIV dan AIDS, mereka juga diberikan edukasi tentang pentingnya mengenal area pribadi mereka dan bagaimana cara membela diri jika ada yang ingin menyentuh area pribadi mereka. Pendidikan ini bertujuan untuk membekali anak-anak dengan keterampilan untuk melindungi diri dari potensi eksploitasi atau kekerasan seksual. Kegiatan ini mendorong para guru sekolah minggu untuk melanjutkan edukasi serupa secara berkelanjutan, agar anak-anak memiliki pemahaman yang kuat mengenai batasan pribadi dan hak-hak mereka.
Selama kegiatan, sosialisasi tentang HIV, AIDS, dan hak asasi manusia berhasil menjangkau lebih dari seribu orang di gereja-gereja yang tersebar di beberapa lokasi. Di Sekolah Minggu BNKP Sihare’ö, sekitar 200 anak menerima materi tentang pentingnya pencegahan HIV dan perlindungan diri, sementara di Jemaat Dewasa BNKP Sihare’ö, sekitar 300 jemaat turut berpartisipasi dalam diskusi seputar HIV dan hak asasi manusia. Gereja-gereja lainnya, seperti BNKP Moria, BNKP Fanorotodo, HKBP, GKPS, dan GBKP, juga menjadi lokasi sosialisasi dengan total jumlah peserta mencapai lebih dari seribu orang.
Kegiatan ini berhasil memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya melakukan tes HIV, cara pencegahan, serta bagaimana mendukung ODHIV dengan menghapus stigma dan diskriminasi. Dengan kolaborasi yang solid antara berbagai pihak, acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan peduli terhadap isu HIV dan AIDS.