Nainggolan – Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia, sekitar 200 anak sekolah minggu dari berbagai gereja di Nainggolan menggelar kampanye bertema “Stop Stigma dan Anti-Bullying untuk Anak dengan HIV” pada Minggu, 1 Desember 2024. Kampanye ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh BPK Gunung Mulia dan HKBP AIDS Ministry, bertujuan untuk menguatkan pesan kesetaraan dan menghapus diskriminasi terhadap anak-anak dengan HIV.
Kampanye ini dimulai dari depan Rumah Sakit HKBP Nainggolan dan diikuti oleh anak-anak dari gereja HKBP Nainggolan, GKPI Nainggolan, GPI Nainggolan (Arah Pantai Pandua), GPDI Nainggolan (Belakang Kantor Polisi), GPDI Simpang Tiga Nainggolan (Dekat SMA Penabur Iman), Katolik Nainggolan (Dekat SMK Nainggolan), dan HKI Nainggolan (Dekat SMK Nainggolan).
Anak-anak dengan penuh semangat membawa spanduk berisi pesan-pesan kuat untuk menciptakan dunia yang ramah bagi anak dengan HIV. Beberapa spanduk menyampaikan bahwa anak dengan HIV berhak tinggal di mana saja, berhak bersekolah tanpa diskriminasi, dan merupakan bagian dari keluarga besar masyarakat. Salah satu pesan yang menarik perhatian berbunyi, “Dosa jika kita tidak memberikan izin kepada anak dengan HIV untuk bersekolah.”
Pesan-pesan ini ditujukan untuk menghapus stigma dan diskriminasi yang kerap dialami anak dengan HIV. Kampanye ini juga menjadi pengingat bahwa kasih Tuhan mempersatukan setiap individu tanpa memandang perbedaan.
Kampanye yang berlangsung selama 30 menit ini dilakukan dengan berjalan santai sambil menyanyikan lagu sekolah minggu seperti “Tuhan Cinta Semua Anak” dan “Dalam Yesus Kita Bersaudara”. Suasana semakin meriah dengan orasi dari anak-anak yang menyerukan hak anak dengan HIV untuk mendapatkan perlakuan yang setara.
Aksi ini berhasil menarik perhatian masyarakat yang sedang berada di rumah maupun dalam perjalanan menuju gereja. Banyak yang berhenti sejenak untuk menyaksikan kampanye ini, beberapa bahkan tergerak untuk bertepuk tangan dan memberikan semangat kepada anak-anak.
Kampanye ini juga menyentuh hati para pendeta yang hadir, terutama mereka yang telah lama memperjuangkan hak anak dengan HIV di House of Love. Beberapa pendeta tampak menitikkan air mata melihat semangat anak-anak sekolah minggu dalam memperjuangkan hak teman-teman mereka.
Salah satu pendeta mengatakan, “Apa yang dilakukan anak-anak ini adalah gambaran kasih Tuhan yang nyata. Semoga suara mereka didengar, dan dunia menjadi tempat yang lebih ramah bagi semua anak.”
Setelah berjalan santai, anak-anak kembali ke House of Love untuk menikmati snack dan air minum yang telah disediakan. Kampanye ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang dirancang untuk memperingati Hari AIDS Sedunia dan Advent pertama.
Sebagai bagian dari program yang diselenggarakan oleh BPK Gunung Mulia dan HKBP AIDS Ministry, kegiatan ini juga dirancang untuk mengajarkan nilai-nilai solidaritas, kasih, dan tanggung jawab kepada anak-anak. Rangkaian acara lainnya akan melibatkan kegiatan edukatif dan interaktif yang terus memperkuat pesan kesetaraan dan cinta kasih.
Kampanye Stop Stigma dan Anti-Bullying ini tidak hanya membawa pesan penting bagi masyarakat Nainggolan, tetapi juga mengajarkan anak-anak tentang arti kasih, solidaritas, dan komitmen untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang.