HKBP AIDS Ministry
HKBP AIDS Ministry

HKBP AIDS Ministry Goes to IT DEL: Membangun Kesadaran Pemuda Melalui Talk Show "Take the Right Path: Kesehatan Seksual Bebas Stigma Menuju 2030 Tanpa AIDS"

HKBP AIDS Ministry Goes to IT DEL: Membangun Kesadaran Pemuda Melalui Talk Show "Take the Right Path: Kesehatan Seksual Bebas Stigma Menuju 2030 Tanpa AIDS"

Oleh Admin, 21 Nov 2024

Laguboti, Kamis, 21 November 2024

Institut Teknologi DEL, Laguboti, menjadi tuan rumah Talk Show bertema “Take the Right Path: Kesehatan Seksual Bebas Stigma Menuju 2030 Tanpa AIDS”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh HKBP AIDS Ministry sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari AIDS Sedunia 2024. Acara ini dihadiri oleh 121 mahasiswa yang antusias mendalami isu kesehatan seksual dan peran pemuda dalam pencegahan HIV dan AIDS.

Kegiatan diawali doa pembuka dipimpin oleh Adha Pratiwi, moderator kegiatan. Dalam pembukaan, Adha memperkenalkan acara ini sebagai wadah edukasi untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang kesehatan seksual, infeksi menular seksual (IMS), serta pentingnya menghapus stigma terhadap Orang dengan HIV (ODHIV).

“Talk show ini tidak hanya tentang pencegahan HIV dan AIDS, tetapi juga tentang memahami tanggung jawab kita sebagai generasi muda untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif, bebas stigma, dan lebih sehat,” ujar Adha Pratiwi dalam pembukaannya.

Diskusi dengan Narasumber

Diskusi berjalan dengan menarik bersama tiga narasumber:

  1. Diakones Berlina Sibagariang dari HKBP AIDS Ministry,
  2. dr. Tihar Hasibuan, MARS, ahli kesehatan reproduksi, dan
  3. Sitto Sihite, perwakilan ODHIV yang berbagi pengalaman inspiratif.

Diakones Berlina Sibagariang, dalam paparannya, menjelaskan fakta tentang HIV dan AIDS, termasuk kerentanan pemuda terhadap HIV akibat minimnya pendidikan seksual sejak dini. “Pemuda adalah agen perubahan yang dapat membantu Ending AIDS 2030, namun mereka juga kelompok yang rentan jika tidak memiliki akses informasi yang benar,” tegasnya.

dr. Tihar Hasibuan, MARS, melanjutkan dengan menjelaskan hubungan antara IMS dan HIV. Ia menekankan pentingnya deteksi dini dan edukasi seksual untuk mencegah perilaku berisiko. “HIV dan AIDS bukan hanya isu medis, tetapi juga sosial. Edukasi adalah kunci untuk melindungi generasi muda dari risiko ini,” ungkapnya.

Sitto Sihite, sebagai ODHIV, memberikan perspektif personal mengenai perjuangannya melawan stigma. “Menerima diri sendiri adalah langkah awal. Kita semua bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan inklusif,” katanya, menginspirasi para peserta.

Interaksi Mahasiswa

Mahasiswa juga aktif berpartisipasi dengan pertanyaan yang kritis dan relevan, seperti:

  • “Apa langkah konkret yang bisa dilakukan mahasiswa untuk mencegah HIV dan menghapus stigma?”
  • “Bagaimana hubungan antara IMS dan HIV, serta mengapa keduanya saling berkaitan?”
  • “Mengapa kelompok LGBT lebih rentan terkena HIV, dan bagaimana cara kerja HIV dalam tubuh manusia?”

Pertanyaan-pertanyaan ini memicu diskusi yang mendalam dan membuka wawasan baru bagi semua peserta.

Penutupan

Acara ditutup dengan kesimpulan dari moderator, Adha Pratiwi, yang mengingatkan pentingnya pendidikan seksual dalam membangun kesadaran diri dan tanggung jawab terhadap sesama. “Ending AIDS 2030 bukan hanya mimpi, tetapi perjalanan yang harus kita mulai bersama hari ini,” ujar Adha dengan penuh keyakinan.

Verawaty Situmorang, S.Kom., M.T.I, Direktur Pendidikan dan Satgas PPKS IT DEL, memberikan apresiasi kepada tim HKBP AIDS Ministry atas kegiatan ini: “Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut. Semoga ke depan IT DEL dapat memiliki pojok konseling serta pusat informasi tentang HIV dan pendidikan seksual bagi mahasiswa.”

dr. Tihar Hasibuan, MARS, juga menyampaikan harapan yang sama: “Terima kasih kepada rektor dan civitas akademika IT DEL. Kami berharap ke depannya ada kerja sama yang lebih erat untuk memajukan edukasi kesehatan seksual di kalangan pemuda.”


Kegiatan ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam memperkuat peran pemuda sebagai agen perubahan untuk menciptakan masa depan tanpa stigma dan diskriminasi. Ending AIDS 2030 dimulai dari hari ini, dengan langkah kecil yang dilakukan bersama.

Jl. Gereja No.17, Lumban Dolok Haume Bange, Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara
© 2020 HKBP AIDS MINISTRY. All rights reserved