Siborongborong, 02-03 Agustus 2024 – HKBP AIDS Ministry (HAM) mengadakan Pelatihan Kader HIV & AIDS Kaum Bapak dan Ibu lintas iman dengan tema "Peranan Kaum Bapak dan Ibu dalam Memerangi HIV & AIDS" pada tanggal 2-3 Agustus 2024 di Siborongborong. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader lintas agama dalam upaya pencegahan, pengendalian, dan pendampingan terkait HIV & AIDS.
HIV & AIDS terus menjadi masalah kesehatan global, dengan WHO melaporkan sekitar 39 juta orang terinfeksi hingga akhir 2022. Indonesia mencatat 526.841 kasus, sementara HAM sejak 2003 hingga Mei 2024 mencatat 1176 kasus. Kasus yang ditemukan HAM menunjukkan bahwa mayoritas adalah laki-laki (868 kasus) dibandingkan perempuan (308 kasus), dengan banyak kasus telah mencapai tahap AIDS.
HAM juga mencatat tantangan lain, seperti kekerasan terhadap perempuan, baik secara verbal maupun non-verbal, dan stigma negatif terhadap ibu dengan HIV. Hal ini menekankan kebutuhan mendesak untuk edukasi dan pencegahan yang lebih merata di seluruh masyarakat.
Dalam pelatihan ini, peserta diajak untuk menjadi kader HIV & AIDS lintas iman yang berkompeten, dengan tujuan untuk:
Kegiatan ini awali dengan ibadah oleh Diak. Nadia Manurung dan dibuka oleh Sekretaris Eksekutif HKBP AIDS Ministry, Diak. Berlina Sibagariang. Pada hari pertama, peserta mendapatkan materi dari Dinas Kesehatan Tapanuli Utara mengenai dasar HIV dan AIDS, serta mitos, fakta, dan stigma diskriminasi. Diak. Berlina Sibagariang melanjutkan dengan topik kerentanan berbagai kelompok terhadap HIV, dan sesi ditutup oleh dr. Tihar Hasibuan mengenai konseling dan tes HIV pranikah.
Pada hari kedua, Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th, membuka sesi dengan topik "Kita Adalah Sesama". Diak. Adha Pratiwi Sianturi membawakan materi tentang peran kaum bapak dan ibu dalam memerangi HIV & AIDS, sementara Diak. Oka Nurhayati Harianja membahas kekerasan dalam rumah tangga. Sesi ditutup dengan sharing dari komunitas ODHIV dan rencana tindak lanjut dari peserta.
Pelatihan ini merupakan langkah penting dalam mendukung komitmen HKBP untuk Ending AIDS 2030, dengan harapan bahwa para kader dapat mengoptimalkan upaya pencegahan, pendampingan, dan edukasi dalam masyarakat.