HKBP AIDS Ministry (HAM) melaksanakan dua kegiatan di HKBP Desa Binjai Ressort Tebing Tinggi yaitu pertemuan dengan Pendidik Sebaya (27 Juli 2024) dan sosialisasi pendidikan seks kepada anak sekolah minggu (28 Juli 2024). Sebelum bertemu dengan pendidik sebaya, diadakan ibadah PA remaja/ pemuda yang dipimpin oleh Diak. Agnes Lumban Tobing, sebagai pimpinan jemaat HKBP Desa Binjai saat ini.
Pertemuan dengan pendidik sebaya adalah untuk melaksanakan evaluasi rencana tindak lanjut dari pelatihan. Mereka telah melaksanakan beberapa rencana tindak lanjut seperti sosalisasi kepada lingkungan dan keluarga, kampanye Hari AIDS Sedunia, Kunjungan kepada anak-anak di House of Love, dan sosialisasi kepada remaja/ pemuda yang baru bergabung dilaksanakan pada malam ini. Adapun jumlah remaja, pemuda yang hadir pada malam ini adalah sebanyak 30 orang sudah termasuk di dalam pendidik sebaya dan remaja/ pemuda yang mulai bergabung. Pada kesempatan ini, dilaksanakan review dan update pemahaman pendidik sebaya terkait pencegahan dan pengendalian HIV & AIDS, serta pendidikan seks. Beberapa anggota pendidik sebaya ini sudah mampu memberikan edukasi HIV & AIDS dengan benar, namun masih ada beberapa yang belum percaya diri. Untuk itu, Diak. Nadia Tresa Manurung memberikan contoh kembali dalam menyampaikan edukasi pencegahan dan pengendalian HIV & AIDS, serta pendidikan seks kepada mereka.
Pada Minggu, 28 Juli 2024, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan edukasi seks kepada anak-anak sekolah minggu yang dilaksanakan di taman rumah salah satu jemaat HKBP Desa Binjai (Sibarani/ br. Siregar), letaknya tidak jauh dari gereja. Kegiatan ini menjadi program gereja untuk memberikan edukasi seks kepada anak-anak sekolah minggu yang diadakan pada minggu ceria. Diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Diak. Agnes Lumban Tobing bersama dengan dua orang pemuda.
Usai ibadah Diak. Nadia Tresa Manurung menyampaikan edukasi seks kepada anak-anak, guna mengajarkan mereka supaya tidak menjadi korban dan pelaku pelecehan dan kekerasan seksual. Metode yang digunakan adalah bercerita, role play, bernyanyi dan boneka sebagai alat peraga. Kegiatan ini menjadi lebih menarik karena diadakan di ruang terbuka, yang dipenuhi dengan buah rambuatan dan bunga-bunga. Adapun jumlah anak sekolah minggu yang menerima edukasi ini adalah sebanyak 22 orang didampingi oleh orang tua mereka.
Setelah kegiatan ini selesai, pemilik taman mengijinkan semua anak-anak untuk memanen buah rambutan sepuasnya.