Tuktuk, Samosir, Kamis, 15 Maret 2024. Dalam upaya menurunkan angka infeksi HIV baru, angka kematian karena AIDS dan stigma serta diskriminasi kepada orang yang hidup dengan HIV, HKBP AIDS Ministry (HAM) mengadakan sosialisasi di SMP Swasta Budi Mulia Pengururan. Sosialisasi ini merupakan bagian dari program HKBP AIDS Ministry bekerjsama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir untuk menggerakkan upaya pencegahan dan pengendalian HIV AIDS di kabupaten Samosir, mengingat Samosir merupakan daerah wisata.
SMP Swasta Budi Mulia Pengururan, yang terletak di pusat kota Pangururan, ibu kota kabupaten Samosir, menjadi tempat berlangsungnya sosialisasi ini. Kurang lebih 500 siswa bersama dengan seluruh guru hadir di halaman sekolah untuk mendengarkan sosialisasi. Matahari belum memunculkan dirinya saat sosialisasi itu berlangsung, sehingga siswa dapat duduk dengan tenang di halaman depan.
Siswa sangat tertib mendengarkan sosialisasi yang disampaikan oleh Diak. Adha Pratiwi Sianturi, yang juga ditemani oleh tim yang akan berlangkat untuk sosialisasi ke SMP dan SMA yang ada di Harian. Adha memulai sosialisasi ini dengan apa yang dipikirkan atau diketahui oleh siswa dan siswa mengenai HIV. Mengetahui pemahaman siswa dan siswi mengenai HIV selalu menarik, karena melaluinya kita mengetahui bagaimana masyarakat memandang HIV dan pendekatan apa yang dapat dilakukan untuk menyampaikan HIV dengan realitas yang dekat dengan mereka.
Beberapa siswa menjawab bahwa HIV adalah penyakit yang menyerang alat kelamin, dan menular melalui seks bebas. Mereka juga mengatakan bahwa HIV dapat menular melalui sentuhan dan kontak sosial biasa. Adha lalu menjelaskan bahwa informasi itu kurang lengkap dan ada mitos di dalamnya. Mitos mengenai HIV selalu berkembang, karena remaja tidak mendapatkan informasi mengenai pendidikan seks melalui sumber yang terpercaya.
Selanjutnya ia menjelaskan informasi lengkap mengenai HIV AIDS, dengan cerita cerita humor agar suasana hidup, sesekali ia mengajukan pertanyaan dan memberikan gantungan kunci sebagai apresiasi. Setelahnya ia memastikan siswa memahami informasi yang disampaikan dengan menyaakan pertanyaan pertanyaan kunci termasuk ketiga pertanyaan berikut.
• Supaya kita tidak terinfeksi HIV, apa yang harus saudara lakukan?
• Jika ada siswa baru yang datang ke sekolah kita, positif HIV, apakah yang saudara lakukan?
• Jika ada teman atau keluarga kita memiliki ciri-ciri AIDS, apakah yang akan saudara lakukan?
Usai kegiatan, ucapan terima kasih disampaikan oleh kepala sekolah SMP Swasta Budi Mulia Pengururan, Samosir, beliau mengucapkan terima kasih kepada tim HKBP AIDS Ministry yang hadir dan menyampaikan informasi yang bemanfaat bagi siswa. Dan dilanjutkan dengan foto bersama di depan sekolah.
Semoga melalui kegiatan sosialiasasi di SMP Swasta Budi Mulia Pengururan, Samosir, terbit pendekar-pedekar yang giat melakukan pencegahan dan pengendalian HIV, informasi semakin banyak tersebar dan berkontribusi dalam menurunkan infeksi HIV baru, menurunkan kematian karena AIDS dan menurunkan stigma dan diskriminasi.
Ditulis oleh: Diak. Adha Pratiwi Sianturi