HKBP AIDS Ministry
HKBP AIDS Ministry

Pertemuan Akbar Komunitas ODHIV Dampingan HKBP AIDS Ministry

Pertemuan Akbar Komunitas ODHIV Dampingan HKBP AIDS Ministry

Oleh Admin, 05 Mar 2024


Di Perkampungan Pemuda Jetun Silangit, Senin, 04 Maret 2024, HKBP AIDS Ministry menyelenggarakan pertemuan yang sangat penting antara Komunitas Orang dengan HIV (ODHIV) dari berbagai daerah. Pertemuan ini dihadiri oleh lebih dari 60 orang dari Kabupaten Toba, Tapanuli Utara, Humbang, Tapanuli

Dengan tema "Let Communities Lead", bertujuan untuk memberdayakan ODHIV, membantu mereka menerima diri sendiri, membangun kepercayaan diri, dan menciptakan komunitas yang kuat untuk mengurangi stigma, diskriminasi, dan angka infeksi HIV serta kematian akibat AIDS.

Kegiatan ini diawali dengan ibadah dan renungan singkat oleh Diakones Adha Pratiwi Sianturi, mengajak peserta untuk menghayati penerimaan yang Allah berikan. Sebagaimana dengan Zakheus yang terus merasa tidak layak datang kepada Allah, tetapi Allah mencarinya dan menolongnya untuk memulai hidup yang baru, hidup yang diberkati oleh Allah,Lukas 15: 5-6.



Setelah ibadah, dr. Tihar Hasibuan membuka sesi edukasi dengan mengajak seluruh ODHIV untuk saling menerima, berbagi, dan menguatkan satu sama lain. Beliau memaparkan tentang infeksi oportunistik yang dapat muncul jika tidak rutin minum ARV, serta menjelaskan tahapan-tahapan yang harus dilalui jika ODHIV ingin mengganti jam minum ARV. Banyak pertanyaan diajukan oleh komunitas terkait dampak penggunaan ARV terhadap tubuh. dr. Tihar pun memanfaatkan momen ini dengan memberikan hadiah vitamin hati kepada mereka yang dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ODHIV dalam menjaga kesehatan dan menghindari pola hidup yang tidak sehat yang dapat mengganggu kesehatan mereka



Pada sesi kedua, Diakones Berlina Sibagariang, Sekretaris Eksekutif HKBP AIDS Ministry, mengajak para ODHIV untuk membentuk 4 kelompok gabungan dari berbagai komunitas. Tujuannya agar mereka dapat saling mengenal dan menjalin hubungan yang lebih erat.

Setelah makan siang, kegiatan dilanjutkan dengan sesi sharing pengalaman. Para ODHIV dari berbagai komunitas berbagi kisah hidup mereka sejak tertular HIV. Mereka menceritakan berbagai tantangan yang dihadapi selama pemulihan, termasuk stigma dan diskriminasi dari keluarga dan masyarakat.

Meskipun demikian, mereka menunjukkan semangat dan kegigihan untuk pulih dan menjalani hidup yang lebih baik. Mereka menceritakan bagaimana mereka mendapatkan pekerjaan, pemberdayaan ekonomi, dan pelatihan kapasitas yang membekali mereka untuk menjadi pendamping dan edukator bagi ODHIV lainnya.



Testimoni dari para ODHIV ini menegaskan pentingnya komunitas ODHIV bagi pemberdayaan dan kesehatan mereka. Di dalam komunitas, mereka dapat menjadi diri sendiri tanpa rasa takut akan stigma dan diskriminasi. Komunitas ODHIV juga menjadi ruang untuk berbagi informasi dan pengalaman, serta menjadi sumber kekuatan untuk menciptakan perubahan positif bagi kesejahteraan ODHIV dan masyarakat.

Melalui testimoni yang diberikan Diakones Berlina kembali menekankan pentingnya komunitas ODHIV bagi pemberdayaan ODHIV dan kesehatan ODHIV. Selain dapat menjadi diri sendiri di dalam komunitas tanpa takut stigma dan diskriminasi, komunitas ODHIV dapat menjadi ruang untuk berbagi informasi, pengalaman, dan menjadi sumber kekuatan untuk menciptakan perubahan yang baik bagi kesejahteraan ODHIV dan masyarakat.



Diakones Nadia Manurung memimpin serangkaian permainan seru untuk memperkuat dan membangun keakraban antar ODHIV. Tiga permainan diadakan, dimulai dengan "Mencari Bola", di mana peserta ditutup matanya dan dibantu oleh rekan setimnya untuk menemukan bola. Permainan kedua, "Sarung Berestafet", menguji kerjasama tim dalam membawa air mineral dalam sarung tanpa terjatuh. Terakhir, "Sarung Terbang" menantang kekompakan tim dalam mengayunkan sarung dan mencapai garis finish.

Keseruan dan tawa menghiasi sesi permainan, mencerminkan semangat kebersamaan yang kuat di antara para ODHIV. Manfaat yang mereka rasakan pun beragam, mulai dari membangun keakraban, menghibur, meningkatkan ketelitian, kepedulian, hingga kesatuan.



Semangat kebersamaan dan optimisme yang terpancar dari kegiatan ini merupakan bukti bahwa komunitas ODHIV memiliki kekuatan untuk saling menguatkan dan maju bersama. Masyarakat perlu memahami pentingnya mendukung komunitas ODHIV dan menghapus stigma dan diskriminasi. Upaya pencegahan dan pengendalian HIV AIDS harus terus digalakkan, dengan edukasi yang komprehensif dan akses yang mudah terhadap layanan kesehatan. Marilah kita bersama-sama membangun masyarakat yang lebih inklusif dan ramah bagi ODHIV, demi masa depan yang lebih sehat dan sejahtera.

Ditulis oleh: Adha

Jl. Gereja No.17, Lumban Dolok Haume Bange, Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara
© 2020 HKBP AIDS MINISTRY. All rights reserved