Porsea, 02 Oktober 2023, HKBP AIDS Ministry bersama Distrik IV Toba melaksanakan kegiatan “Pembekalan dan Konsultasi HIV & AIDS di Distrik IV Toba” bertempat di kantor Distrik. Turut hadir dalam kegiatan ini Pdt. Julson Pasaribu selaku Praeses HKBP Distrik IV Toba, dr. Freddi Sibarani (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba) dan tim dari HKBP AIDS Ministry (HAM), serta seluruh pelayan full timer, sehingga jumlah keseluruhan yang hadir sebanyak 130 orang.
Kegiatan ini diawali dengan kegiatan sermon distrik, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Praeses. Beliau sangat mendukung kegiatan konsultasi dan pembekalan HIV & AIDS ini, sehingga para pelayan boleh menjadi edukator pencegahan dan pengendalian HIV & AIDS kepada seluruh jemaat HKBP di distrik ini. Beliau juga membuka kegiatan ini dengan resmi. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan pembekalan dan konsultasi yang dimoderasi oleh CDiak. Nadia Manurung (HAM). Sesi yang pertama disampaikan oleh dr. Freddi menyampaikan tentang, “Gambaran HIV & AIDS di Kabupaten Toba, peran tokoh agama dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS serta pentingnya konseling & tes HIV kepada calon pengantin.” Beliau menyampaikan telah ada beberapa Puskesmas dan rumah sakit yang ada di kabupaten ini yang menyediakan layanan Pendampingan, dukungan dan pengobatan. Pada sesi ini beliau juga menyarankan bahwa penting dilaksankan konseling dan tes HIV kepada calon pengantin guna pencegahan kepada pasangan dan bayi. Gereja perlu menerapkan cek kesehatan menjadi syarat bagi pasangan calon pengantin untuk melanjutkan pemberkatan pernikahan. Layanan kesehatan setempat menyediakan layanan konseling HIV, tes darah HIV, hasil tes HIV dan Pengobatan, kemudian mengeluarkan surat keterangan bahwa calon pengantin telah cek kesehatan yang akan dibawa ke gereja untuk melanjutkan konseling pranikah di gereja.
Sesi selanjutnya dari HAM yang disampaikan oleh Diak. Oka Harianja dengan topik, “Best practice dan tantangan pelayanan HAM dalam pelayanan pencegahan dan pengendalian HIV & AIDS, serta pendampingan Orang dengan HIV (ODHIV).” Beliau menyampaikan kasus yang ditemukan oleh HAM sejak berdiri hingga saat ini sebanyak 1082 kasus. Dipaparkan juga gambaran pelayanan yang dilakukan oleh HAM dalam hal pencegahan adalah melalui edukasi pencegahan penularan HIV, pendampingan, dukungan, Pengembangan & pemberdayaan ODHIV, penjangkauan populasi kunci, advokasi, serta Pelayanan anak dengan HIV di shelter House of Love HKBP. Beliau juga mengajak peserta untuk tidak menjadi pelaku stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV, mengajak supaya menyebarkan edukasi pencegahan dan pengendalian HIV & AIDS yang benar kepada masyarakat sehingga tidak ada lagi kasus HIV baru, dan tidak ada lagi kematian karena AIDS.
Kemudian seorang ODHIV dampingan HAM menyampaikan suara komunitas sebagai ODHIV yang berada di tengah-tengah gereja dan masyarakat. Beliau menyuarakan kepada peserta untuk mengharuskan semua remaja, dan pemuda HKBP wajib menerima edukasi yang benar seputar pencegahan dan pengendalian HIV & AIDS, sehingga mereka boleh mencegah dirinya untuk tidak terinfeksi. Beliau berharap gereja, khususnya HKBP tidak lagi menjadi pelaku stigma terhadap ODHIV, karena mereka juga sama seperti jemaat lainnya yang tidak positif HIV.
NM-HAM