Selasa, 05 September 2023 HKBP AIDS Ministry (HAM) menyelenggarakan pembekalan dan konsultasi HIV & AIDS kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir kepada pelayan penuh waktu HKBP Distrik VII Samosir. Sebanyak 60 pelayan HKBP (Pendeta, Guru Huria, Bibelvrouw, dan Diakones), serta 4 orang pemuda HKBP Distrik VII Samosir yang mengikuti kegiatan ini. Kegiatan dilaksanakan di Aula Guest House HKBP Distrik VII Samosir.
Kegiatan diawali dengan sermon distrik, kemudian dilanjutkan kata sambutan dari Praeses Distrik VII Samosir (Pdt. Rein Justin Gultom, MA). Kemudian, bimbingan dan arahan Kepala Departemen Diakonia HKBP (Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th) dan beliau juga membuka resmi kegiatan ini.
Kemudian dilanjutkan dengan, penyampaian sesi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir (Helpie Sitanggang, M.KM), menyampaikan gambaran kasus HIV di Kabupaten Samosir serta menyuarakan pentingnya konseling dan tes HIV kepada calon pengantin. Hal ini pastinya berhubungan dengan gereja, untuk menurunkan angka infeksi HIV baru, khususnya kepada ibu dan anak-anak. Melalui sesi ini, beliau menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir sangat mendukung pelayanan HKBP melalui HAM untuk melakukan pencegahan dan pengendalian HIV & AIDS serta pendampingan Orang dengan HIV (OHDIV) di Kabupaten Samosir ini. Sehingga, Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir bersedia menjadi mitra HKBP untuk memberikan sosialisasi kepada jemaat dan masyarakat di kabupaten ini. Saat ini, RS Pangururan dan 12 puskesmas yang ada di Kabupaten Samosir telah mampu menyediakan layanan konseling dan screening darah HIV. RS Pangururan dan 4 puskesmas telah menyediakan layanan Pendampingan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP).
Selanjutnya, penyampaian best practice dan tantangan pelayanan HAM oleh Sekretaris Eksekutif HKBP AIDS Ministry (Diak. Berlina Sibagariang). Menyuarakan bahwa Ending ADS 2030 (nol infeksi HIV baru, nol kematian karena AIDS, dan nol stigma serta diskriminasi terhadap ODHIV) tidak akan tercapai, jika tidak semua masyarakat dan stakeholder saling bekerjasama. Olehnya, kegiatan ini dilaksanakan untuk mempertemukan gereja dan pemerintah agar boleh bekerjasama mencapai Ending AIDS 2030 di Kabupaten Samosir.
Selanjutnya, seorang dampingan HAM testimoni untuk menyuarakan pentingnya edukasi pencegahan HIV kepada anak dan remaja sebagai generasi penerus bangsa, supaya tidak sama seperti dia. Dia menjadi ODHIV adalah karena ketidaktahuan informasi yang benar tentang HIV & AIDS, sehingga ketika merantau melakukan perilaku berisiko dan terinfeksi HIV. Pada kesempatan ini beliau juga menyuarakan supaya untuk stop stigma terhadap ODHIV, sebab tidak menularkan lewat kontak sosial biasa.
Kemudian, berlangsung sesi tanya jawab dan terbentuklah rencana tindak lanjut berikut ini:
- Pengaktifan HAM Distrik VII Samosir
- Pelajar naik sidi wajib menerima edukasi pencegahan dan pengendalian HIV & AIDS
- Melaksanakan screening kepada jemaat, dimulai kepada seluruh pelayan penuh waktu di HKBP Distrik VII Samosir pada saat sermon distrik, kerjasama dengan Dinas Kesehatan Samosir.
- Pendampingan kepada ODHIV yang ada di Samosir dan terus peduli terhadap anak yang di House of Love.
Kegiatan diakhiri dengan makan siang bersama, foto bersama, dan doa penutup.
NM-HAM