Pangkirapan, Desa Sitabotabo, Siborong-borong pada hari Selasa (06/06/2023) – HKBP AIDS Ministry menjalin kerjasama dengan organisasi PETRASA (Pengembangan Ekonomi Teknologi Masyarakat Selaras Alam) adakan pelatihan pertanian organik kepada para dampingan HKBP AIDS Ministry hari pertama. Kegiatan pelatihan ini dihadiri langsung oleh Kepala Departemen Diakonia HKBP yaitu Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th dan juga Sekretaris eksekutif HKBP AIDS Ministry Diak. Berlina Sibagariang dan seluruh tim HKBP AIDS Ministry.
Kegiatan pelatihan ini diawali dengan ibadah singkat yang dipimpin oleh Diak. Melda Simanjuntak, kemudian acara dimulai dengan dimoderatori oleh C.Diak. Nadia Manurung, S.Ag. Didalam acara, Diak. Berlina Sibagariang bersama Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th juga memberikan bimbingan dan arahan kepada seluruh peserta yang hadir serta membuka secara resmi kegiatan pelatihan. Acara dilanjutkan dengan menyerahkan secara simbolik mesin pencacah rumput, terpal, drum, alat penyiram tanaman (gembor) dan lainnya yang merupakan sumbangan dari UEM dan diserahkan kepada para dampingan HKBP AIDS Ministry wilayah Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan.
Ibadah pembuka oleh Diak. Melda SimanjuntakAdanya pelatihan ini atas kerjasama HKBP AIDS Ministry dengan PETRASA, dalam kegiatan ini HKBP AIDS Ministry membantu membangun dan memajukan perekonomian peserta pelatihan pertanian organik yaitu dampingan HKBP AIDS Ministry. Pemberdayaan ini juga dilakukan tidak hanya membantu perekonomian dampingan HKBP AIDS Ministry, tetapi juga untuk memberikan ilmu yang berharga kepada peserta untuk bekal mereka kedepannya dalam hal pertanian, mereka juga menjadi paham bagaimana penting nya memakai pupuk yang berbahan alami. Karena dijelaskan bahwa pertanian organik ini mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Tujuan penggunaan bahan-bahan organik ini adalah untuk mengembalikan kesuburan tanah dan menjaga kelestarian lingkungan.
Acara selanjutnya adalah arahan dan bimbingan oleh PETRASA yang dinarasumberi oleh Bapak Muntilan Nababan dan rekannya. PETRASA mengangkat dua topik pelatihan pertanian organik yang pertama yaitu, Pestisida Nabati dan PSB (Bakteri Fotosintesis). PETRASA memberikan penjelasan singkat mengenai Pestisida Nabati dan PSB (Bakteri Fotosintesis), yang pertama PETRASA menjelaskan mengenai Pestisida Nabati yang dimana pupuk organik ini menggunakan bahan-bahan alami seperti, kapulaga, jahe merah, sipaet-paet,serai, andaliman, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, tembakau, kumis kucing, daun pepaya, dan akar tuba. Setelah itu PETRASA memberikan pengarahan dalam mengelolah bahan-bahan tersebut, peserta dari Tapanuli Utara dan Humbang berpartisipasi dalam mengelolah bahan-bahan dengan cara dipotong-potong dan di tumbuk menggunakan lesung. Setelah semua bahan telah selesai dikelola, kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang besar, dan kemudian PETRASA memberikan pengarahan kembali kepada peserta dengan mengaduk semua bahan, kemudian memasukkan cairan (air dan eko enzim), ditutup selama 45 hari dan bisa untuk digunakan oleh peserta pelatihan pertanian organik. Kegiatan PETRASA ini dilakukan setelah selesai makan siang sekitar pukul 13.07.
Pembicara/Narasumber dari PETRASA oleh Muntilan NababanSetelah memberikan penjelasan mengenai Pestisida Nabati, PETRASA menjelaskan topik yang kedua yaitu, PSB (Bakteri Fotosintesis). Dapat diketahui bahwa Bakteri fotosintesis atau photosynthetic bacteria (PSB) adalah bakteri autotrof yang bisa berfotosintesis dengan sendirinya. Disini PETRASA memberikan penjelasan tentang bahan disertai dengan takarannya dan juga cara pembuatannya. Dengan bahan seperti telur 3 butir, kecap ikan 3 sendok makan, terasi 2, Yakult 2 botol, ajinamoto setengah sendok, susu kental manis 2 sendok, dan dengan air 19 liter. Lalu bahan-bahan ini dikelola dengan cara di mixer, dimasukkan ke dalam air dengan ukuran 19 Liter dan ditutup selama 30 hari lamanya dengan posisi harus di jemur dengan full matahari. PETRASA juga menjelaskan cara penyemprotan yang baik kepada peserta pelatihan, dengan melakukan penyemprotan dibawah pukul 10.00 WIB. Kegiatan selanjutnya peserta dengan mandiri membuat PSB, setelah menerima arahan dari bapak Muntilan Nababan.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama, dengan menandakan semangat dan solidaritas dalam melakukan pelatihan pertanian organik kepada dampingan HKBP AIDS Ministry. Kegiatan ini sangat bermakna dan menumbuhkan rasa persaudaraan yang sangat baik antara sesama panitia, narasumber, dan para dampingan HKBP AIDS Ministry.