Selasa, (02/05/2023) kesebelas orang calon pelayan menjalani hari pertama melakukan live in di HKBP AIDS Ministry. Hari pertama ini dijalani dengan melakukan perkenalan seusai ibadah yang dilakukan di Capelle RS HKBP Balige. Semua calon pelayan yang melakukan live in di HKBP AIDS Ministry dan RS HKBP Balige berkesempatan memperkenalkan diri masing-masing.
Program live in bagi calon pelayan gereja di HKBP AIDS Ministry dibuat oleh HKBP untuk memberikan pengalaman langsung kepada calon pelayan gereja dalam menghadapi dan melayani orang-orang yang hidup dengan HIV dan AIDS. Program ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman dan empati yang lebih mendalam terhadap masalah sosial dan kesehatan yang dihadapi oleh orang-orang yang hidup dengan HIV dan AIDS, serta mempersiapkan calon pelayan gereja untuk dapat memberikan pelayanan yang holistik dan berkualitas dalam konteks keberadaan dan kebutuhan orang-orang yang hidup dengan HIV dan AIDS di masyarakat. Dengan demikian, program live in di HKBP AIDS Ministry diharapkan dapat menghasilkan calon pelayan gereja yang lebih sensitif dan responsif dalam melayani orang-orang yang membutuhkan dukungan dan pelayanan pastoral terkait dengan HIV dan AIDS.
Usai sesi memperkenalkan diri, Diak. Oka Nurhayati Harianja mengajak calon pelayan untuk melakukan orientasi tempat ke seluruh ruangan di Rumah Sakit HKBP Balige. Mereka melihat dengan mengenali tiap ruangan, sambil berusaha mengingat letaknya agar tidak kesulitan dalam melakukan pelayanan nantinya.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi bersama Diak. Berlina Sibagariang. Beliau menyambut hangat kesebelas orang calon pelayan itu. Kepada mereka, Diak. Berlina menanyakan motivasi dari setiap calon pelayan untuk melakukan live in di HKBP AIDS Ministry. Hampir seluruhnya menjawab bahwa mereka penasaran dengan kegiatan pencegahan dan pengendalian HIV AIDS oleh HKBP dan ingin lebih mengenal serta memahami pelayanan-pelayan yang dilakukan oleh HKBP AIDS Ministry.
Beliau memaparkan secara umum mengenai riskannya isu HIV dan AIDS terkhusus di tengah-tengah jemaat HKBP yang membutuhkan perhatian lebih dari para pelayan HKBP. Pada saat yang sama Diak. Berlina memberikan tugas-tugas yang akan mereka laksanakan, sesuai dengan kelompok yang sudah di bagikan.
Pada sesi terakhir kegiatan hari ini, calon pelayan gereja mengikuti sesi pengenalan tentang HIV AIDS, termasuk mitos, fakta, dan penularan. Mereka juga mendengarkan sharing pengalaman dari Sitto Sihite, seorang ODHIV yang telah berhasil menjalani hidup dengan baik hingga saat ini. Selain itu, kepada mereka diperkenalkan media sosial, termasuk aplikasi dan postingan iklan terbaru. Semua sesi pengenalan ini bertujuan untuk membantu para calon pelayan mempersiapkan diri mengikuti kegiatan live in dengan semangat dan kesiapan yang baik. Diharapkan, setiap calon pelayan akan membawa pulang banyak pelajaran berharga dari pengalaman live in di HKBP AIDS Ministry.