Kesehatan reproduksi manusia adalah salah satu hal penting yang seharusnya diperhatikan oleh setiap individu. Alasannya sederhana, kesehatan reprodusksi terkait dengan keberlangsungan hidup manusia itu sendiri. Jika manusia tidak menjaganya maka akan muncul penyakit yang menggangu organ seksual atau organ reproduksi individu tersebut. Menurut WHO setiap hari lebih dari satu juta infeksi menular seksual terjadi di seluruh dunia. Saat ini, satu dari 25 orang di dunia menderita IMS, dan setiap tahun terjadi sekitar 276 juta kasus baru IMS seperti klamidia, gonore, sifilis, dan trikomoniasis. IMS dapat menular melalui kontak seksual, termasuk hubungan seks vaginal, anal, dan oral. Lebih dari 30 bakteri, virus, dan parasit penyebab IMS dapat ditularkan melalui kontak seksual yang tidak aman atau tanpa menggunakan kondom.
Delapan di antaranya adalah penyakit menular seksual paling umum, dan empat di antaranya (klamidia, gonore, sifilis, dan trikomoniasis) dapat disembuhkan. Sedangkan empat lainnya adalah infeksi virus yang tidak bisa disembuhkan, seperti hepatitis B, virus herpes simpleks (HSV atau herpes), HIV, dan human papillomavirus (HPV). Beberapa jenis IMS juga dapat menular secara non-seksual, seperti melalui darah atau produk darah. Beberapa IMS, seperti sifilis, hepatitis B, HIV, klamidia, gonore, herpes, dan HPV, dapat ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan dan persalinan.
Sangkin pentingnya menjaga kesehatan reproduksi manusia, pemerintah Indonesia juga telah mengaturkannya dalam undang-undang. Menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kesehatan reproduksi telah didefinisikan sebagai kondisi kesehatan yang mencakup keseluruhan aspek fisik, mental, dan sosial, bukan hanya sekadar bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan. Tentunya kita juga patut menjaga kebersihan reproduksi kita. Tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, menjaga kesehatan reproduksi juga bermanfaat bagi orang lain. Sebab, penyakit infeksi menular seksual tidak hanya ditularkan melalui aktivitas seksual, melainkan dapat ditularkan dari ibu ke bayi seperti HIV.
Oleh sebab itu menjaga kesehatan reproduksi sebenarnya harus diajarkan sejak manusia kecil. Hal-hal sederhana seperti membersihkan alat kelamin setelah buang air kecil dan air besar hingga bagaimana membersihkan diri ketika mendapatkan menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki. Setelah dewasa, pendidikan kesehatan reproduksi juga terkait dengan membangun perilaku seksual yang sehat dan bertanggung jawab. Hal ini sangat penting, apalagi ketika individu hendak merencanakan pernikahan dan kehamilan. Tidak hanya itu, ada alasan penting lain yang mengapa kesehatan reproduksi harus dijaga:
a. Mencegah penularan Infeksi Menular Seksual (IMS)
Mengetahui jenis-jenis IMS dan pencegahannya dapat menolong kita terhindar dari infeksi tersebut. Apalagi terdapat jenis IMS yang membutuhkan waktu lama untuk menunjukkan gejala, seperti IMS. Maka mencegah lebih baik ketimbang mengobati.
b. Memperbaiki kualitas hidup
Jika kesehatan reproduksi seorang indvidu tidak baik, hal ini akan mempengaruhi produktivitasnya. Ia tidak dapat melakukan aktivitasnya setiap hari dan akan menyebabkan kecemasan, stress dan berpengaruh terhadap relasi dengan pasangan.
c. Meningkatkan harapan hidup
Banyak IMS yang menyebabkan harapan hidup seseorang semakin singkat, akibat tidak diketahui sedini mungkin. Pengetahuan akan kesehatan reproduksi membangun kesadaran untuk mendeteksi IMS lebih dini, sehingga apabila ditemukan IMS dapat diobati lebih cepat.
d. Meningkatkan kesuburan
Menjaga kesehatan reproduksi dapat membantu meningkatkan kesuburan. Pria yang memiliki kesehatan reproduksi yang baik dapat menghasilkan sperma yang sehat, sementara wanita yang memiliki kesehatan reproduksi yang baik dapat memiliki siklus menstruasi yang teratur dan sehat.
e. Mencegah masalah kesehatan lainnya
Masalah kesehatan yang terkait dengan reproduksi, seperti endometriosis dan kanker ovarium pada wanita, dan kanker prostat pada pria, dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan umum seseorang. Dengan menjaga kesehatan reproduksi yang baik, seseorang dapat membantu mencegah masalah kesehatan ini.
Apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi?
Menjaga alat reproduksi wanita
Penting untuk menjaga area vagina tetap bersih dan sehat. Setelah memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami menstruasi, hormone dalam tubuhnya juga menyebabkan peningkatan keputihan yang fisiologis.
• Membersihkan alat kelamin usai buang air kecil dan memastikan area kelamin tidak basah atau lembab. Sebaiknya setelah cebok gunakan tissue kering untuk mengeringkan.
• Menggunakan celana dalam yang menyerap keringat dan rutin menggantinya paling sedikit dua kali dalam sehari.
• Saat buang air kecil dan air besar, bersihkan alat kelamin dari arah depan ke belakang agar kuman dari anus tidak berpindah ke vagina.
Hal penting lain yang perlu diperhatikan perempuan saat mendapatkan menstruasi antara lain:
• Memilih pembalut yang bahannya tidak berbahaya dan nyaman dipakai, seperti pembalut beraroma untuk menghindari iritasi.
• Mengganti pembalut secara rutin, sekitar 3-5 kali sehari. Darah dan keringat yang menumpuk di vagina dan area sekitarnya dapat menjadi sarang pertumbuhan mikroorganisme yang mampu menyebabkan infeksi dan iritasi. Sebaiknya ganti pembalut setiap 3–4 jam sekali, meski volume darah tidak banyak.
• Membersihkan vagina terlebih dahulu sebelum mengganti pembalut. Membersihkan vagina perlu dilakukan dengan air mengalir dan hindari penggunaan sabun, jangan gunakan sabun kewanitaan yang mengandung pengharum.
• Cuci tangan hingga bersih setelah membuang pembalut dan sebelum mengganti pembalut
• Rutin mengganti celana dalam supaya daerah sekitar vagina tetap terjaga bersih. Gunakan celana dalam yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat
• Apabila merasakan nyeri saat menstruasi, kompres perut bagian bawah dengan air hangat. Selain itu, olahraga yang teratur serta istirahat cukup dapat juga membantu meringankan rasa nyeri.
• Mengkonsumsi makanan sehat saat menstruasi, seperti ikan, sayur dan kedelai.
Menjaga kebersihan alat kelamin laki-laki.
Memelihara kesehatan dan menjaga kebersihan alat kelamin dengan baik, akan menghindarkan remaja laki-laki dari infeksi penyakit kelamin dan iritasi kulit. Beberapa anak laki-laki disunat (menghilangkan kulup) beberapa tidak, meski demikian prinsip kebersihannya sama. Bagi kulup yang tidak bisa ditarik kebelakang oleh karena penyempitan (fimosis) wajib dilakukan sunat kesehatan. Berikut hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan alat kelamin laki-laki.
• Bersihkan penis dengan air (kalau tersedia) setiap kali buang air kecil.
• Saat membersihkan kulup, tarik ke belakang dan bersihkan bagian bawah kulup, serta ujung penis hanya dengan menggunakan air dan sabun.
• Pastikan Anda mengeringkan ujung penis, area di bawah kulup, dan bagian penis lainnya.
• Gunakan pakaian dalam yang menyerap keringat dan ganti pakaian dalam paling sedikit dua kali dalam sehari.
• Cuci tangan sebelum buang air kecil atau sebelum menyentuh penis anda Hal ini harus diperhatikan, terkhusus jika anda baru saja menyentuh bahan kimia, cabai dan obat gosok panas.
• Pada kelamin pria, terdapat cairan kental di bawah kulup (smegma). Smegma yang dibiarkan menumpuk dapat menimbulkan bau dan iritasi, karenya pastikan anda membersihkan smegma.
• Jika merasakan nyeri di kepala penis, merah atau gatal adan mungkin perlu memeriksaan diri ke dokter.
Ketika anda tidak sehat, maka kebijaksanaan tidak dapat muncul, seni tidak dapat terwujud, kekuatan tidak dapat bertarung, kekayaan menjadi tidak berguna, dan kecerdasan tidak dapat diterapkan.
Herophilus
Pentingnya menjaga kesehatan reproduksi akan mempengaaruhi kelangsungan hidup setiap individu. Sebab kesehatan reproduksi terkait pula dengan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial. Mengabaikannya, dapat memunculkan masalah kesehatan yang serius.
References: https://medlineplus.gov/puberty.html#:~:text=Puberty%20is%20the%20time%20in,puberty%20is%20usually%20breast%20development.
https://www.nhs.uk/live-well/sexual-health/stages-of-puberty-what-happens-to-boys-and-girls/
https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-menjaga-kebersihan-alat-reproduksi
Penis care (no date) healthdirect. Healthdirect Australia. Available at: https://www.healthdirect.gov.au/penis-care (Accessed: January 18, 2023).
Prasetya, dr. N.L. (2021) Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Pada Masa pubertas?, Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas? aido health. Available at: https://aido.id/health-articles/cara-menjaga-kesehatan-alat-reproduksi-pada-masa-pubertas/detail (Accessed: January 18, 2023).
By: Diak. Adha Pratiwi Sianturi