HKBP AIDS Ministry
HKBP AIDS Ministry

Konsultasi Regional CCA tentang 'Menuju Advokasi yang Efektif tentang HIV dan AIDS untuk Konferensi Kristen Asia. Menjunjung Martabat Gender dan Minoritas Seksual'

Konsultasi Regional CCA tentang 'Menuju Advokasi yang Efektif tentang HIV dan AIDS untuk Konferensi Kristen Asia. Menjunjung Martabat Gender dan Minoritas Seksual'

Oleh Admin, 08 Apr 2022
Tanggal: 24 hingga 25 Maret 2022, pukul 13.00 hingga 15.30 waktu Bangkok (Thailand)

Sekitar 5,8 juta orang yang hidup dengan HIV pada tahun 2019 (laporan UNAIDS, 2020), ada di wilayah Asia. Tiga perempat dari infeksi ini terjadi di antara populasi kunci dan pasangannya. Perlaku berisiko seperti berganti-ganti pasangannya dan rendahnya penggunaan kondom di antara laki-laki seks laki-laki dan waria perlu ditangani, jika tidak segera ditangani maka dikhawatirkan akan terjadi peningkatan kasus.
Selain itu, sering sekali terjadi kriminalisasi di antara praktik populasi rentan bersingunggan dengan HIV dan AIDS dalam berbagai cara. Hal inilah yang menjadikan upaya penurunan infeksi HIV semakin meningkat, hal ini diperparah oleh stigma diskriminasi kepada gay dan transpuan cukup tinggi.

CCA  mengakui  pentingnya  mengatasi  penyebaran   HIV  dan  AIDS  di  masyarakat. Untuk  memerangi  penyakit  ini,  penting untuk mengusahakan kebijakan daerah terkait dengan kesehatan seksualitas manusia  dan mendorong masyarakat untuk melukan hubungan seksual yang aman.  
Diakones Berlina Sibagariang, sekretaris eksekutif  HKBP AIDS Ministry mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Christian Center of Asia untuk dapat memperlengkapi gereja untuk terlibat dalam mengatasi persoalan tersebut. Konsultasi  Regional  Online 'Menuju  Advokasi  yang  Efektif  tentang  HIV  dan  AIDS  untuk  Menegakkan  Martabat  Gender  dan  Minoritas  Seksual' ini berlangsung selama dua  hari  dan diikuti  sebanyak 31  peserta  dari  berbagai  negara  di  Asia  dan  sekitarnya.
Konsultasi yang berlangsung sejak tanggal 24-25 Maret 2022 ini menampilkan empat fasilitator, mereka ialah Mr  Quinten  Lataire,  UNAIDS  Asia  Pasifik, Prof  Pdt  Dr  Emanuel  Gerrit  Singgih,  Universitas  Kristen  Duta  Wacana,  Indonesia, Ibu  Tharindi  Devasurendra Manajer  Proyek,  Youth  Voices  Count, dan Pendeta  Tony  Franklin  –  Ross,  Gereja  Metodis  di  Selandia  Baru  dan  Ketua  Hubungan  Ekumenis,  Dewan  Metodis.

Tujuan dari konsultasi ini ialah untuk
1.    Untuk memiliki pemahaman teologis yang relevan dan kontekstual tentang kerentanan HIV dan AIDS.
2.    Menetapkan strategi bersama tentang peran lembaga iman dan berbasis agama dalam merespon isu indentitas, ekspresi dan orientasi.
3.    Untuk menciptakan ruang yang inklusif danramah bagi ODHA dan kelompok rentan lainnya.
4.    Untuk memahami keragaman gender dan seksual serta hubungannya dengan program dan layanan HIV
5.    Untuk memperhatikan ketentuan pidana pada masyarakat yang terpinggirkan.

Jl. Gereja No.17, Lumban Dolok Haume Bange, Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara
© 2020 HKBP AIDS MINISTRY. All rights reserved