HKBP AIDS Ministry
HKBP AIDS Ministry

HKBP AIDS Ministry menghadiri ibadah Hari Disabilitas Internasional

HKBP AIDS Ministry menghadiri ibadah Hari Disabilitas Internasional

Oleh Admin, 06 Apr 2020
Stop menyebut saudara disabilitas sebagai orang cacat. Mereka adalah manusia yang punya hak yang sama seperti kita, mereka berhak mendapatkan pendidikan, mereka berhak mendapatkan haknya sebagai warga negara.

Selasa 3 Desember,HKBP AIDS Ministry menghadiri ibadah Hari Disabilitas Internasional. Acara yang digagasi oleh gereja-gereja nggota UEM di SUMUT dirayakan dalam bentuk Ibadah Raya dan Pagelaran Seni Budaya.
Pada acara ini, disabilitas yang hadir menunjukkan bahwa kekurangan mereka adalah kelebihan mereka.
Sahabat disabilitas menunjukkan kebolehan mereka dalam bidang bernyanyi, bermain musik dan menujukkan hasil karya dan kreativitas mereka yang memiliki daya jual.

Indonesia  belum menjadi negara yang ramah terhadap disabilitas karena belum menyediakan fasilitas umum yang membantu mobilitas disabilitas. Disabilitas masih dianggap menjadi aib, sehingga anak-anak disabilitas masih sering disembunyikan di rumah ketimbang mendapat pendidikan yang layak.


Selain itu, banyak disabilitas di Indonesia mempergunakan perbedaan yang ada pada diri mereka untuk mengemis dan meminta belas kasihan orang lain. Mereka biasanya menjadi pengamen atau menjadi peminta-minta di jalan.


Sungguh miris memang, namun stigma di dalam diri mereka juga sulit membuat diri mereka bertumbuh dan berkarya, oleh karena terbatasnya lapangan kerja yang menerima saudara-saudara penyandang disabilitas.

Pada peringatan hari disabilitas internasional, 3 Desember 2019 ini, seluruh undangan yang hadir diajak untuk melihat, pun meski di dalam keterbatasnnya, penyandang disabilitas mampu berkarya.


Penyandang disabilitas yang di dampingi oleh Panti Karya Hephata dilibatkan menjadi panitia acara sekaligus menjadi petugas ibadah. Mereka juga menggunakan bahasa isyarat untuk penyandang tuna rungu, mereka bernyanyi baik di dalam vocal gruop maupun di dalam paduan suara.


Kegiatan itu di hadiri oleh beberapa lembaga pendamping penyandang disabilitas juga rawatan berbasis masyarakat. Dalam kegiatan ini, seluruh peserta yang hadir di minta untuk membawa tumbler mereka masing-masing dan mengsinya di pojok air minum yang telah disediakan dalam rangka meminimalkan sampah plastik.

Stop menyebut saudara disabilitas sebagai orang cacat. Mereka adalah manusia yang punya hak yang sama seperti kita, mereka berhak mendapatkan pendidikan, mereka berhak mendapatkan haknya sebagai warga negara.


Mari mendukung dan memberi ruang bagi disabilitas untuk berkarya dan mereka berdaya. Mari mendukung penyelenggaraan pendidikan bagi mereka, karena hingga saat ini pendidikan menjadi hak yang sangat mahal bagi penyandang disabilitas.

Panti karya Hephata menjadi tuan rumah terselenggaranya ibadah peringatan hari Disabilitas Internasional. Ibadah ini dipimpin oleh Sekjen HKBP, Pdt. David Farel Sibuea, M.Th. D.Min dan kepala departemen Diakonia HKBP, Pdt Debora Purada Sinaga, M.Th.


Acara berlangsung di Gedung Dojo TB Silalahi Center Balige dengan mengusung tema, Hiduplah menjadi seorang sahabat bagi setiap orang, Yohanes 15: 14-15.

Jl. Gereja No.17, Lumban Dolok Haume Bange, Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara
© 2020 HKBP AIDS MINISTRY. All rights reserved