Seminar HIV AIDS dan Senin, 22 November 2021 secara virtual, HKBP AIDS Ministry menyelenggarakan seminar HIV AIDS dan Pendidikan Seks kepada Guru Sekolah Minggu HKBP. Seminar dimoderasi oleh Diak, Adha Pratiwi Sianturi dan dihadiri sebanyak 62 guru sekolah minggu dari 32 Distrik HKBP, mahasiswa dan peserta dari lembaga lain. Seminar ini dilaksanakan untuk membangun kesadaran guru sekolah minggu akan pentingnya mengajarkan pendidikan seks kepada anak-anak, di tengah maraknya kasus kekerasan seksual yang menimpa anak-anak di Indonesia.
Setelah diawali dengan doa oleh Diak. Ira Kusuma Sihombing (melayani di House of Love) kegiatan ini lalu dibuka langsung oleh Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt. Debora Purada Sinaga, MTh, beliau mengucapkan terimakasih kepada seluruh praeses yang telah mengutus peserta, para guru sekolah minggu untuk ikut dalam kegiatan ini. Beliau menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari program HKBP melalu HKBP AIDS Ministry. Bertujuan untuk membangun kesadaran warga gereja untuk peduli pencegahan HIV AIDS. Tema Hari AIDS se-Dunia tahun ini ialah, Akhiri AIDS, Cegah HIV, Akses untuk semua, beliau mendorong peserta yang hadir untuk mau terlibat dalam upaya ini bersama-sama mencapai ending AIDS 2030.
Ketika berbicara mengenai pendidikan seks kepada anak, dr. Basaria Lumbangaol, M.Kes menyampaikan peran gereja sebagai organisasi hakekatnya secara terstruktur membekali kurikulum pembelajaran dan menuntun orang tua untuk mendidik keluarganya.
Sedang Diakones Berlina Sibagariang (sekretaris Eksekutif HKBP AIDS Ministry), menekankan pentingnya peranan GSM untuk memberikan edukasi kepada anak sekolah minggu untuk mampu mencegah dirinya dari bahaya kekerasan seksual juga mengajarkan anak sekolah minggu untuk mampu menerima anak-anak yang berbeda dari mereka.
Seluruh peserta antusias dalam kegiatan ini, dan mengusulkan agar HKBP memiliki kurikulum pengajaran sekolah minggu yang memuat edukasi seks kepada anak. Peserta juga berharap bahwa kegiatan seperti ini terus berlanjut, agar guru sekolah minggu memperoleh kesempatan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mendidik dan memberikan edukasi yang beguna dan dibutuhkan anak-anak. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan pembagian doorprize, lalu selanjutnya ditutup oleh Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt. Debora Purada Sinaga, MTh.
Semoga, kegiatan ini mendorong terjadinya kebijakan di gereja yang mengajarkan keterampilan-keterampilan bagi anak sekolah minggu, agar mereka mampu melindungi diri dari bahaya kekerasan seksual di sekita mereka.
Oleh Adha Pratiwi Sianturi