HKBP AIDS Ministry (HAM dan) PGI Wilayah Sumut baru saja menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Konseling dan Testing HIV oleh Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI) oleh Kementrian Kesehatan Indonesia. Kegiatan ini berlangsung di Perkampungan Pemuda Jetun Silangit, Kamis-Sabtu, 21-23 Oktober 2021. Selama tiga hari penuh kegiatan ini diikuti oleh 32 peserta yang berasal dari beberapa sinode gereja berbeda di bawah naungan Persekutuan Gereja Indonesia wilayah Sumatera Utara. Adapun sinode gereja yang ikut ialah, HKBP, GBKP, GKPS, GKLI, GKI wilayah Sumatera Utara, GBI, HKI, GKPI, RSU HKBP Balige dan RSU Tarutung. Para peserta umumnya berprofesi sebagai pelayan gereja seperti pendeta dan diakones, selain itu ada peserta datang dari pemuda gereja, analis dan dokter.
Pelatihan ini dibuka dengan ibadah yang diberikan oleh Diakones Elisabeth Sihombing, dilanjutkan dengan kata sambutan dari Marcel Latuihamallo, Ketua Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI), beliau mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah menyelenggarakan pelatihan ini dan mendukung upaya pencegahan HIV-AIDS. Beliau mengungkapkan kurikulum yang telah dibuat, sudah dibuat sangat komprehensif dan berharap dapat meningkatkan kapasitas peserta. Peserta akan mendapatkan sertfikat yang akan mendukung pelayanan. Sedangkan, Dr. Pratono yang merupakan utusan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia menyambut inisiatif HKBP AIDS Ministry (HAM) yang mengadakan pelatihan konselor yang berkelanjutan.
Ketua Umum PGI Wilayah Sumatera Bishop Darwis Manurung, S.Th, M.Psi juga menyampaikan terima kasih kepada peserta yang hadir, kepada HAM, kepada Kepala Departemen Diakonia HKBP, kepada Fasilitator. Ini merupakan kerja sama yang baik dari HAM dan PGI, meski sebenarnya kegiatan ini harus berlangsung seminggu, tetapi karena satu dan hal lainnya kegiatan ini hanya berlangsung dalam tiga hari tapi semoga berlangsung dengan baik. Pelatihan ini sangat jarang dilakukan, mak untuk peserta, nikmatilah kegiatan ini menjadi anugerah dari Tuhan, untuk melayani orang-orang yang termarginal. Ujarnya.
Bishop GKLI, Pdt. Dr. Esra Sinaga, M.Mis juga sangat menyambut baik kegiatan ini. Dalam kata sambutannya beliau berpesan agar kegiatan ini berdampak bagi banyak orang dan berkesinambungan. Beliau juga mengajak gereja untuk menghadirkan kasih Allah kepada orang dengan HIV, bukan menjahui mereka.
Kata sambutan dilanjutkan oleh Pdt. Debora Purada Sinaga, MTh juga mengatakan bahwa akhirnya kerinduan untuk melakukan pelatihan konseling dan test HIV terjawab. Beliau juga menjelaskan bahwa sejak lama HKBP telah melaksankaan pelayanan pencegahan HIV AIDS, dan pada tiap satu desember di minggu Advent, jemaat HKBP menyerahkan persembahanu untuk pelayanan pencegahan HIV AIDS. Kegiatan dibuka oleh Kepala Departemen Diakonia HKBP, Ketua PGI Wilayah Sumut dan Bishop GKLI, Pdt. Dr. Esra Sinaga, M.Mi.
Diakones Berlina Sibagariang, sekretaris eksekutif HKBP AIDS Ministry mengundang ke dua fasilitator memperkenalkan dirinya, yang pertama Posma Ida Manalu, PPS Ketua Wilayah PKVHI DKI Jakarta dan Elly Hotnida Gultom Bendahara PKVHI Pusat.
Kegiatan Pelatihan dimulai oleh Informasi Dasar oleh Pak Pratono yang membahas Kebijakan Kementrian Kesehatan dalam Pengendalian Hepatitis, Informasi HIV AIDS dan PIMS beserta penyakit terkait. Lalu sesi selanjutnya dilanjutkan oleh ibu Ida Manalu dan Elly Hotnida Gultom. Pelatihan berlangsung hingga pukul 09.00 malam.
Seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan baik, meskipun pelatihan ini berlangsung hingga malam hari namun seluruh peserta antusias, mengikuti seluruh proses yang berlangsung. Peserta mempelajari mengenai informasi lengkap HIV AIDS, keterampilan seorang konselor. Pada hari terakhir, peserta mempraktikan ilmu yang telah dipelajari dengan voluntir yang berperan sebagai konseli. HKBP AIDS Ministry juga menghadirkan EPT yang berasal dari anggota kelompok dukungan sebaya (KDS) dari wilayah Toba, Taput dan Humbang. Pada akhir kegiatan, EPT menyampaikannya harapannya agar melalui kegiatan ini semua gereja semakin aktif dalam melakukan kegiatan pencegahan dan pengendalian HIV AIDS, mereka juga berharap, semoga mereka memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelatihan menjadi pendamping dan konselor. Melalui praktik bersama dengan EPT, nampak perubahan yang signifikan pada peserta yang awalnya tidak begitu penduli dengan ODHIV, menjadi lebih peduli dengan ODHIV dan berkomitmen untuk bersama-sama melaksankaan pelayanan pencegahan HIV AIDS di gereja masing-masing tempat mereka diutus.
Pelatihan ini berakhir pada tanggal 23 Oktober 2021, pukul 17.00 ibadah penutup dipimpin oleh Pdt. Tommy Tobing dan Pdt Jenri Emor dari gereja GBI Rumah Persembahan. Diakones Berlina Sibagariang sebagai sekretaris eksekutif HKBP AIDS Ministry menyampaikan harapannya agar kegiatan ini tetap berkelanjutan dan setiap utusan dari gereja melakukan kegiatan digereja juga di lembaga yang mengutus mereka.
Ketua Umum PGI Wilayah Sumatera Bishop Darwis Manurung, S.Th, M.Psi menutup kegiatan ini dengan memberikan souvenir yang dikerjakan oleh KDS Toba, kepada fasilitator dan menyampaikan ucapan terima kasih atas ilmu yang telah disampaikan oleh peserta dan berharap kegiatan seperti ini akan teteap ada untuk upaya Ending AIDS 2030. Kedua fasilitator menyampaikan ucapan terima kasih kepada kepada HAM dan PGI yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dan berharap kegiatan ini akan terus berkelanjutan. Beliau juga berharap semua utusan yang hadir sama-sama berjuang untuk menghadirkan pelayanan pencegahan dan pengendalian HIV AIDS di Sumatera Utara, sehingga semakin banyak masyarakat hidup sehat dant tidak lagi ada kematian karena AIDS.
Masing-masing utusan menyampaikan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang akan dilakukan di gereja dan di lembaga yang mengutus mereka. Berikut adalah RTL tersebut.
Rencana Tindak Lanjut
a. Keluarga Besar GBI Medan Plaza
- Pengajuan program kepada pimpinan gereja
- Memfasilitasi pelatihan dan perektutan konselor HIV
- Sosialisasi kesadaran bahaya HIV dalam rangka sukseskan program Ending AIDS 2030
- Rencana program pendampingan ODHA
b. GKPS
- Mengusulkan ke pimpinan sinode GKPS untuk mengaktifkan kembali komusi HIV AIDS lingkup sinode.
c. GKI SUMUT
- Membuka posko konseling pastoral kepada ODHIV
- Pemberdayaan warga gereja peduli HIV
d. Mahasiswa STT GKLI Parlilitan
- Sosialisasi kepada HIV AIDS mahasiswa
- Sosialisasi HIV AIDS kepada jemaat gereja
- Membuat aplikasi untuk pencegahan dan pengendalian HIV AIDS
- Memberikan pendampingan konseling dan pendampingan tes HIV melalui dinas kesehatan daerah
- Mampu memberikan pengertian tentang ARV
e. HKBP AIDS Ministry
- Memberikan pelatihan konselor HIV kepada HAM distrik HKBP bekerjasama dengan HAM Distrik dan PKVHI
- Memberikan pelatihan konselor HIV kepada dampingan HAM bekerjasama dengan PKVHI
- Advokasi kepada pimpinan jemaat by based-faith
- Advokasi kepada rumah sakit daerah Tapanuli Raya untuk penyediaan layanan PDP
- Sosialisasi HIV AIDS kepada Ikattan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan kepada Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
f. PGI-WSU
- Memfasilitasi pusat pelayanan konselor AIDS (PPK-AIDS)
- Rumah singgah bagi orang-orang dengan HIV-AIDS
- Pekan penyadaran HIV-AIDS lewat media sosial PGI peserta
- Advokasi gereja terkait "pastoral konseling pra-nikah"
g. HKI
- Sosialisasi tentang HIV kepada warga jemaat.
- Melakukan Konseling HIV kepada warga jemaat.
- Mengedukasi Jemaat tentang Pencegahan HIV dan Menghapus Stigma negatif di masyarakat.
- Mendukung sepenuhnya program pemerintah untuk pencegahan HIV nasional.
h. RS HKBP Balige
- Melapor ke instansi pengutus
- Diskusi dengan dokter obgyn tentang penyediaan layanan persalinan bagi ibu hamil positif HIV
- Diskusi dengan Dinas Kesehatan Toba bersama dengan
- Melaksanakan diskusi/ pertemuan antar RS HKBP dengan HAM
- Kerjasama dengan Organisasi Analis Kesehatan (PATELKI) untuk melaksanakan sosialisasi konseling dan test HIV
i. RSUD Tarutung
- Melapor ke instansi pengutus
- Merivisi SOP konseling kepada pasien
- Advokasi kepada dinas kesehatan Taput untuk persiapan layanan PDP RS Tarutung
- Bekerjasama dengan RS HKBP dan HAM dalam proses menjadi rumah sakit satelit
- DPJP paru dan OBGYN supaya memeriksa tes HIV kepada semua pasien TB dan ibu hamil
j. RTL kami dari GBKP :
- Menjadi konselor yang profesional bagi ODHIV.
- Bersinergi dengan komisi HIV-AIDS GBKP dan pemerintah daerah . Supaya penanganan pencegahan dan penularan HIV bisa di lakukan