Palembang, 09 Oktober 2021 HKBP AIDS Ministry menyelenggarakan pelatihan dan penyuluhan . kepada pengurus dan volunter HKBP AIDS ministry Distrik XV Sumatera Bagian Selatan (sumbagsel). Pelatihan ini turut pula dihadiri oleh Pdt. Debora Sinaga, M.Th, serta tim dari HKBP AIDS Ministry, ketua dr. Tihar Hasibuan, juga Sekretaris Eksekutif Diak. Berlina Sibagariang melakukan pelatihan dan penyuluhan.
Pelatihan ini bertujuan untuk menguatkan pengurus dan volunter HKBP AIDS Ministry (HAM) Distrik XV Sumbagsel yang telah terbentuk sebagai bentuk keseriusan dalam pencegahan dan pengendalian AIDS. Sebanyak 40 peserta yang merupakan utusan dari setiap Ressort, selain itu hadir pula pelayan, dan pemuda HKBP. Bapak Praeses Pdt. Oloan Nainggolan, S.Th menjadi pengkhotbah, dan Pdt. Warso Jhon Siahaan, S.Th sebagai liturgis, dalam ibadah pembukaan.
Usai resmi dibuka oleh Praeses, ketua HAM Distrik XV Sumbagsel, Ibu Mandelina br. Sinaga, Amd.Farm, memaparkan kegiatan pelayanan HIV AIDS di Sumbagsel yang sudah berjalan. Ada 6 orang yang menerima dampingan, juga tersedia pelayanan konseling di Rumah Sakit, dan aksi donor darah setiap bulan ditiap-tiap ressort. Beliau berharap melalui pelatihan ini semakin banyak volunter dan konselor yang aktif dalam pelayanan HIV AIDS untuk pengembangan pelayanan HAM ditingkat distrik.
Pelatihan ini juga dihadiri oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili oleh Kabid P2M Bapak H. Muyono, M.Kes. Pada kesempatan itu beliau menjelaskan kebijakan pengendalian HIV, dan menyebutkan bahwa angka kasus HIV AIDS di Sumatera Selatan tinggi. Pemerintah menyatakan kesediaannya sebagai mitra yang akan mendukung dan berkolaborasi dalam upaya ending AIDS 2030.
Materi-materi yang diberikan disusun untuk membantu pengurus memahami informasi HIV-AIDS dan mampu melakukan pencegahan, pendampingan kepada ODHIV dan strategi pengendalian HIV AIDS. Pdt. Debora Purada Sinaga, Kepala Departemen Diakonia HKBP menyampaikan “Pandangan HKBP Terhadap HIV AIDS dan Pelayanan Kepada Orang Dengan HIV AIDS” pada sesi pertama. Beliau menegaskan bahwa HKBP sejak awal konsisten pada pelayanan pencegahan dan pengendalian HIV AIDS, melalui pelayanan HKBP AIDS Ministry.
Kegiatan yang selanjutnya adalah pemberian materi oleh dr. Tihar Hasibuan, MARS tentang informasi HIV dasar, infeksi opurtunistik, dan terapi ARV, dan peranan VCT dalam pencegahan, beliau menjelaskan bahwa HIV akan bisa dikendalikan jika dikelola dengan baik. Sesi dilanjutkan oleh Diak. Berlina Sibagariang sebagai sekretaris eksekutif HAM dengan topik mitos, fakta, dan penggunaan bahasa dalam HIV AIDS, bahwa banyak mitos yang beredar di masyarakat yang tidak benar atau sering disebut mitos, yang menakut-nakuti masyarakat, bahkan memberikan stigma diskriminasi terhadap ODHIV.
Pada penghujung acara, Tim HAM dari hatopan mempromosikan hasil karya dari dampingan HAM di Toba, komunitas Santosa, berupa hiasan kayu dan gantungan kunci, dengan harapan karya-karya ODHIV semakin dikenal banyak orang dan banyak meminatinya, sehingga nanti menjadi usaha mereka untuk meningkatkan ekonominya.
Sesi terakhir adalah pembuatan rencana tindak lanjut dari pelatihan, dipandu oleh ketua HAM Distrik XV Sumbagsel dan dr. Posma Siahaan, SPPd sebagai koordinator divisi Komunikasi, Informasi dan Edukasi. Disimpulkan bahwa kegiatan edukasi kesetiap gereja-gereja, khusunya kepada pemuda, pelajar sidi akan tetap dilakukan, juga pendampingan kepada ODHIV akan dimulai dilakukan, serta aksi donor darah akan tetap berkelanjutan untuk membatu banyak orang, dan langkah awal kita mengetahui status kesehatan kita, termasuk salah satu cara untuk skrining penyakit menular, atau IMS, salah satunya HIV. Semakin banyak orang yang mau mengikuti donor darah, semakin cepat kita sampai pada ending AIDS 2030.
Diakhir kegiatan Kadep Diakonia menutup pertemuan dengan refleksi dan doa.
(BS)