Sabtu, 05 Juni 2021 HKBP AIDS Ministry (HAM) melakukan pelayanan kunjungan ke rumah-rumah dampingan yang ada di sekitar Pakkat, Barus dan Sibolga. Adapun yang melakukan perjalanan pelayanan ini adalah Diak. Berlina Sibagariang, Sitto Sihite, Cal. Diak. Nadia Manurung dan Josua Panjaitan. Perjalanan kunjungan dimulai dari daerah Pakkat (3 orang dampingan dikunjungi). Kemudian dilanjutkan ke daerah Barus (1 orang dampingan dikunjungi) dan di daerah Sibolga (9 orang dikunjungi). Pada kunjungan lapangan kali ini, HAM menyampaikan bantuan nutrisi berupa beras, susu, hand sinitizer, masker dan vitamin. Bantuan nutrisi tersebut merupakan program bantuan dukungan untuk ODHA yang terdampak Covid-19 yang diinisiasi oleh HAM dan didukung penuh oleh UEM.
Adapun dampingan HAM yang dikunjungi saat ini bukan hanya mereka yang mengambil obat (ARV) di RS HKBP Balige, tetapi juga mereka yang menerima ARV dari RS FL.Tobing Sibolga yang saat ini telah menjadi rumah sakit rujukan AIDS. HAM menemukan seorang ODHA yang telah terbaring lemah (badan gatal-gatal, tubuh sangat kurus dan tidak bisa bergerak) di sekitar Sibolga, akibat berhenti minum obat ARV. Tanpa berfikir panjang tim HAM langsung memutuskan untuk membawa beliau agar mendapatkan pengobatan dan perawatan di RS FL Tobing yang jaraknya cukup jauh, dari daerah tempat mereka tinggal. Menggunakan mobil HAM ia dibawa ke rumah sakit dan langsung menuju IGD RS FL Tobing. Setelah ditangani oleh pihak medis, Tim melanjutkan perjalanan ke rumah dampingan lainnya. Tim mengunjungi seorang dampingan yang sudah berdaya, mereka tampak senang menyambut kedatangan tim dan memberikan rumahnya untuk tempat tim beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan di esok hari.
Minggu, 06 Juni 2021, usai ibadah tim melanjutkan perjalanan pelayanan ke rumah dampingan yang lain, secara khusus ke rumah dampingan yang telah lost contact juga dampingan yang tidak mau terapi ARV. Tim berupaya untuk mencari tahu keberadaan mereka, dan akhirnya bertemu dengan pasangan suami istri yang sudah pernah terapi ARV, kemudian berhenti dikarenakan efek samping yang mereka alami. Puji Syukur setelah percakapan panjang, mereka memutuskan untuk terapi ARV kembali dan berjanji akan disiplin/ teratur.
Taat mengkonsumsi ARV adalah kunci agar ODHIV dapat hidup sehat dan produktif, apabila tidak teratur mengkonsumsi ARV apalagi sampai berhenti, hal ini akan membahayakan hidup ODHIV. Virus dapat resistant, dan kekebalan tubuh akan diserang sehingga, banyak infeksi opurtunisitik lain yang muncul dan membuat pasien kembali ke tahap AIDS. Oleh karena itu ODHIV harus taat mengkonsumsi ARVnya dengan teratur, agar tetap sehat.