HKBP AIDS Ministry melakukan Pelatihan budidaya ikan lele di dalam kolam terpal kepada 30 Orang dengan HIV (ODHIV), bekerjasama dengan persekutuan gereja-gereja Internasional (UEM), yang didukung oleh Departemen Diakonia HKBP juga oleh Pengmas HKBP, pada hari Selasa (25/05/2021).
Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th hadir untuk membuka pelatihan ini, dalam kata sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada HKBP AIDS Ministry yang terus bekerja dan semangat membantu ODHIV agar berdaya. Beliau berpesan kepada ODHIV yang hadir untuk menghargai dan memanfaatkan kesempatan dan bantuan ini, sehingga dapat memberi manfaat yang maksimal.
Perwakilan UEM Terri Lynn Smith dan Irma Simanjuntak, memperkenalkan UEM sebagai ibu dari gereja-gereja anggotanya, salah satunya gereja HKBP. Terri sebagai warga Negara Afrika menceritakan di Afrika HIV-AIDS bukanlah penyakit yang ditakuti, masyarakat sudah paham dengan HIV AIDS, jadi tidak ada lagi stigma dan diskriminasi hal ini karena penyebaran dan informasi HIV-AIDS sudah merata. Dia menghimbau agar ODHIV mau bertestimoni kepada orang lain menganai pengelaman dan perjuangan mereka, sehingga masyarakat memahami HIV-AIDS dengan benar.
HKBP AIDS Ministry (HAM) adalah lembaga gereja di HKBP yang melaksanakan upaya-upaya pengendalian dan pencegahan HIV-AIDS, sudah 18 tahun melayani sejak tanggal 23 Februari 2003, yang pelayanannya menjangkau wilayah Tapanuli Raya dan seluruh layanan HKBP, hingga Mei 2021 telah menemukan 890 kasus HIV, saat ini aktif mendampingi 388 Orang dengan HIV AIDS. Hingga saat ini ada lima komunitas ODHA (orang dengan HIV AIDS) yang didampingi berada di Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang, Kabupaten Samosir, dan dua komunitas di Toba.
Pelatihan ketahanan pangan dengan budidaya ikan lele di dalam terpal, adalah respon HKBP AIDS Ministry terhadap dampak Pandemi Covid-19 kepada ODHA, mereka mengalami penurunan pendapatan, dan kesulitan mendapatkan pekerjaan, diharapkan dengan pelatihan ini dapat meningkatkan ketahanan pangan ODHA, dengan metode sederhana menggunakan bahan-bahan organic. Setiap peserta pelatihan mendapat terpal, bibit ikan 1.700, pakan ikan, vitamin ikan, alat pengukur PH dan suhu air.
Kegiatan ini dilakukan di dua tempat dalam waktu yang bersamaan di Balige dan Porsea, dimulai ibadah singkat yang dipimpin oleh Diakones Oka Nurhayati Harianja.
Sekretaris Eksekutif HKBP AIDS Ministry, Diak. Berlina Sibagariang dalam sambutannya menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program ketahanan pangan sebelumnya, budidaya Ikan Lele di dalam ember yang disebut dengan Lele Kangkung Sehat (LEKAS). Beliau mengajak perseta pelatihan agar memakai kesempatan untuk belajar dengan baik dan terampil menerapkannya di daerah masing-masing pertama untuk ketahanan pangan selanjutnya bisa menjadi penguatan ekonomi. Ketua HAM dr. Tihar Hasibuan juga ikut mendukung kegiatan ini dan memberi semangat kepada seluruh peserta.
Adapun yang menjadi fasilitator pelatihan ini adalah Biro Pengmas HKBP, Kepala Biro Pengmas HKBP, Pdt. Jhonni Sihite, bersama wakil kepala biro Pdt. Palti Panjaitan berserta 4 orang tim yang berpengalaman. Peserta langsung terlibat dalam pembuatan kolam terpal, pembuatan ramuan organic probiotik ikan (ROTI), biang probiotik pakan dan jamu untuk ikan, yang semuanya menggunakan bahan organic. Pelatihan ini berlangsung selama 4 jam, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Kegiatan ini hanya awal dari beberapa rangkaian selanjutnya panitia kegiatan dari HKBP AIDS Ministry bersama Pengmas HKBP yang menjadi panitia dalam kegiatan ini, akan memonitoring proses fermentasi air, penaburan benih hingga tahap panen.
Diakhir pertemuan UEM dan HKBP AIDS Ministry memberikan bantuan kepada ODHIV yang terdampak Covid-19, berupa beras, susu, masker, vitamin dan handsinitizer.
Semoga kegiatan ini dapat memberi manfaat yang baik kepada ODHIV dan dapat menginspirasi banyak orang.