Nainggolan, 9 Maret 2024 HKBP AIDS Ministry menyampaikan sosialisasi HIV AIDS kepada 200 siswa SMP N Nainggolan bersama dengan guru-guru dan kepala sekolah SMP N 2 Nainggolan.
SMP N Nainggolan lokasinya tidak jauh dari House of Love Nainggolan HKBP, dan dekat dengan pelabuhan Nainggolan. Diakones Adha Pratiwi Sianturi, S.Ag memulai sosilisasinya dengan menanyakan apa HIV, bagaimana HIV menular, dan apa saja perilaku yang bisa menularkan HIV. Secara umum pemahaman mereka belum mendalam, meski pernah mendengar HIV di dalam pelajaran-pelajaran sekolah.
Berlangsung di halaman sekolah dengan cuaca yang mendukung, sosialisasi berjalan dengan interaktif. Topik privasi dan perlindungan diri dari kekerasan seksual juga turut dibahas, mengundang gelak tawa dari siswa yang masih merasa topik tersebut tabu.
Pertanyaan-pertanyaan kritis dari siswa, seperti asal-usul HIV, kapan virus ini bisa menular, dan bagaimana cara mencegah penularannya, menjadi bukti keseriusan mereka dalam memahami materi. Sebagai apresiasi, gantungan kunci berisi informasi tentang HIV AIDS dibagikan kepada siswa yang aktif bertanya atau menjawab pertanyaan.
Usai pemaparan siswa masih bertanya tentang kenapa HIV bisa ada di muka bumi? Kapan HIV bisa menular dan mencegah diri dari penularan HIV. Setiap peserta yang berhasil menjawa pertanyaan dan juga yang bertanya diberikan gantungan kunci yang berisikan informasi HIV AIDS. Selain itu usai kegiatan, brosur dibagikan kepada peserta.
Salah satu momen penting adalah ketika Diak Adha menanyakan kepada para siswa tentang sikap mereka jika ada siswa yang hidup dengan HIV ingin bersekolah di SMP N 2 Nainggolan. Jawaban serempak dan penuh keyakinan bahwa mereka akan menerima dan bersedia menjadi teman sebangku, menunjukkan semangat inklusivitas dan empati yang tinggi di antara siswa
Salah satu momen penting adalah ketika Diak Adha menanyakan kepada para siswa tentang sikap mereka jika ada siswa yang hidup dengan HIV ingin bersekolah di SMP N 2 Nainggolan. Jawaban serempak dan penuh keyakinan bahwa mereka akan menerima dan bersedia menjadi teman sebangku, menunjukkan semangat inklusivitas dan empati yang tinggi di antara siswa
Ditulis oleh: Diak. Adha Pratiwi sianturi