Hai remaja sehat ?
Kalau kamu remaja, pastilah kamu ingin menjadi pribadi yang sehat dan bisa mengikuti aktivitas yang menyenangkan dan membuat kamu bertumbuh. Untuk mencapai tujuan itu, kamu perlu mengetahui apa saja hak dan kewajiban kamu sebagai remaja. Sebagaimana kita tahu, masa remaja adalah masa ketika manusia mendapatkan pengalaman pubertasnya. Itu adalah pengalaman yang unik, menyenangkan, tapi kadang-kadang bisa membingungkan. Untuk mengatasi hal tersebut, remaja dan orang tua perlu memahami dan mengetahui apa saja yang menjadi hak kesehatan reproduksi, karena kesehatan reproduksi sangat penting untuk dijaga dan dipelihara agar remaja dapat bertumbuh dengan sehat.
Mari memulainya dengan memahami apa itu kesehatan reproduksi dan mengapa orang tua dan remaja harus mengetahuinya. Tentu saja kesehatan reproduksi tidak terbatas pada informasi mengenai penyakit atau kehamilan, melainkan keterampilan untuk menjaga dan mengelola kehidupan seksual yang aman, dan sehat. Kesehatan reproduksi berbicara tentang hal penting bagi remaja sebagai berikut.
Kesehatan seksual, yaitu tentang kapan sebaiknya kita melakukan hubungan seksual. Sehingga kita tidak sembarang melakukan hubungan seksual, namun mampu mengendalikan diri dan memutuskan untuk melakukan hubungan seksual saat waktu tepat dan baik.
Memahami menstruasi dengan baik, termasuk menjaga kebersihan dan kesehatannya.
Kesehatan kehamilan dan persalinan, yaitu gimana kita bisa menghindari atau mengatasi kehamilan yang tidak diinginkan, dan bisa melahirkan dengan aman dan sehat, jika kita memutuskan untuk punya anak.
Kesehatan penyakit menular seksual (PMS), yaitu gimana kita bisa mencegah, mendeteksi, dan mengobati PMS, termasuk HIV AIDS, yang bisa mengancam kesehatan dan keselamatan kita.
Kesehatan Mental: Kesehatan reproduksi juga melibatkan kesehatan mental yang baik terkait dengan aspek-aspek seksualitas. Pemahaman yang sehat tentang tubuh serta citra tubuh. Mengapa penting, agar kita tidak mudah dimanipulasi dan terjebak dalam hubungan toxic yang memaksa kita untuk melakukan hubungan seksual demi mendapatan pengakuan atau kasih sayang yang semu.
Pentingnya Komunikasi: Kesehatan reproduksi juga mencakup pentingnya komunikasi terbuka dan jujur antara pasangan, termasuk komunikasi tentang keinginan, batasan, dan perasaan masing-masing. Komunikasi yang baik dapat menghindarkan ketidaksepahaman, konflik, dan meningkatkan hubungan yang sehat. Mengkomunikasikan batasan kita juga menolong kita untuk menjaga diri kita dari upaya-upaya kekerasan seksual dalam berpacaran.
Perlindungan Terhadap Kekerasan Seksual ini merupakan bagian penting dari kesehatan reproduksi. Pada bagian ini akan dibahas mengenai pemahaman tentang pencegahan dan perlindungan terhadap kekerasan seksual. Ini termasuk pemahaman tentang hak-hak individu dan cara melindungi diri dari situasi yang berpotensi berbahaya.
Kesehatan Seksual dalam Konteks Budaya dan Agama: Kesehatan reproduksi juga harus dipahami dalam konteks budaya dan agama masing-masing. Ini mencakup penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan agama, sambil memastikan bahwa informasi yang benar dan akurat disampaikan.
Semua elemen tersebut memiliki peran yang penting dalam membentuk pemahaman yang menyeluruh tentang kesehatan reproduksi. Semuanya berguna untuk memberi informasi yang seimbang dan mendukung kesejahteraan fisik, emosional, dan sosial dalam kerangka hubungan dan seksualitas yang sehat.
Nah, buat bisa mencapai kesehatan reproduksi yang optimal, kita punya hak-hak berikut:
Hak untuk mendapatkan informasi yang benar, lengkap, dan gampang dimengerti tentang kesehatan reproduksi, termasuk tentang tubuh kita, pubertas, seksualitas, kontrasepsi, PMS, kehamilan, persalinan, dan kesehatan bayi.
Hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang bagus, aman, dan ramah remaja, yang sesuai dengan standar profesional, etis, dan hukum, serta menghormati privasi, kerahasiaan, dan kemandirian kita.
Hak untuk mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan, pelecehan, eksploitasi, dan diskriminasi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, termasuk kekerasan seksual, perkawinan dini, mutilasi genital perempuan, dan perdagangan manusia.
Hak untuk mendapatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, termasuk dalam hal pemilihan metode kontrasepsi, persetujuan untuk melakukan pemeriksaan atau tindakan medis, dan penolakan terhadap praktik-praktik yang merugikan.
Hak untuk mendapatkan dukungan dari keluarga, masyarakat, dan negara dalam hal kesehatan reproduksi, termasuk dalam hal penyediaan fasilitas, sumber daya, kebijakan, dan advokasi yang mendukung hak-hak kita.
Hak kesehatan reproduksi remaja adalah hak asasi manusia yang dijamin oleh berbagai peraturan hukum internasional dan nasional, seperti Konvensi Hak Anak, Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan, dan Undang-Undang Kesehatan Reproduksi. Hak ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya tujuan nomor 3 (menjamin kesehatan dan kesejahteraan bagi semua) dan nomor 5 (mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan).
Sehingga, hak tersebut harus dihormati dan dipenuhi oleh semua pihak yang terkait, termasuk diri sendiri, orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan lembaga kesehatan. Dengan begitu, kita dapat menjalani masa remaja kita dengan sehat, bahagia, dan produktif.
Setelah mengetahui hak-hak tersebut, mungkin anda akan bertanya. Bagaimana saya, atau remaja di sekitar saya dapat memperolehnya?
Remaja dapat mencapai hak-hak kesehatan reproduksi mereka dengan cara-cara berikut:
Mencari dan mempelajari informasi yang akurat, lengkap, dan mudah dipahami tentang kesehatan reproduksi, baik dari sumber-sumber online, buku, majalah, maupun dari orang-orang yang kompeten dan terpercaya, seperti dokter, guru, konselor, atau orang tua.
Mengakses dan memanfaatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas, aman, dan ramah remaja, yang tersedia di berbagai fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, klinik, rumah sakit, atau lembaga kesehatan lainnya. Jangan ragu untuk bertanya, berkonsultasi, atau meminta bantuan kepada petugas kesehatan yang profesional, etis, dan menghormati hak-hak remaja.
Melindungi diri sendiri dan orang lain dari segala bentuk kekerasan, pelecehan, eksploitasi, dan diskriminasi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, dengan cara melaporkan, menolak, atau menghindari situasi-situasi yang berpotensi membahayakan. Jika mengalami atau menyaksikan hal-hal tersebut, segera cari bantuan dari orang-orang yang dapat dipercaya, seperti keluarga, teman, guru, atau petugas kesehatan.
Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, dengan cara menyampaikan pendapat, keinginan, dan kebutuhan secara jelas, jujur, dan bertanggung jawab. Hormati juga hak-hak orang lain untuk berpendapat, memilih, dan menolak. Jangan biarkan orang lain memaksa atau mempengaruhi keputusan yang berkaitan dengan tubuh, seksualitas, dan kesehatan reproduksi kita.
Mendapatkan dukungan dari keluarga, masyarakat, dan negara dalam hal kesehatan reproduksi, dengan cara bergabung dengan komunitas, organisasi, atau gerakan yang peduli dan berjuang untuk hak-hak kesehatan reproduksi remaja. Juga dengan cara mengadvokasi dan menyuarakan hak-hak tersebut kepada pihak-pihak yang berwenang, seperti pemerintah, legislatif, atau media.
Saat ini pemerintah sudah menyediakan layanan kesehatan remaja di Puskesmas. Layanan ini disebut sebagai Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), yang merupakan program pemerintah yang menjadikan remaja sebagai sasaran utama. Jenis layanan PKPR cukup beragam, seperti pemeriksaan kehamilan, vaksinasi, konsultasi seputar masalah kesehatan reproduksi, penanganan kesehatan gigi, konsultasi seputar masalah mental dan jiwa, konsultasi dan pengenalan mengenai HIV dan AIDS, penanganan dan konsultasi tentang penyakit menular seksual, dan penanganan kesehatan remaja secara umum.
Layanan PKPR dapat diakses di Puskesmas terdekat dengan cara mendaftar dan menunjukkan kartu identitas. Layanan PKPR gratis dan menghormati hak-hak remaja, seperti privasi, kerahasiaan, dan kemandirian².
Hak-hak kesehatan reproduksi remaja adalah hak asasi manusia yang harus dihormati dan dipenuhi oleh semua pihak yang terkait. Dengan demikian, remaja dapat menjalani masa remaja mereka dengan sehat, bahagia, dan produktif
Source:
"Jenis dan Manfaat Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) - DokterSehat." [DokterSehat](https://doktersehat.com/psikologi/kesehatan-mental/jenis-dan-manfaat-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-pkpr/).
"IDAI | Kesehatan Remaja di Indonesia." [IDAI - Ikatan Dokter Anak Indonesia](https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kesehatan-remaja-di-indonesia).
"Reproductive health." [World Health Organization (WHO)](https://www.who.int/health-topics/reproductive-health#tab=tab_1).
"Sexual health." [World Health Organization (WHO)](https://www.who.int/health-topics/sexual-health#tab=tab_1).
"Menstrual health and hygiene." [World Health Organization (WHO)](https://www.who.int/health-topics/menstrual-health-and-hygiene#tab=tab_1).
"Adolescent pregnancy." [World Health Organization (WHO)](https://www.who.int/health-topics/adolescent-pregnancy#tab=tab_1).
"Sexually transmitted infections (STIs)." [World Health Organization (WHO)](https://www.who.int/health-topics/sexually-transmitted-infections#tab=tab_1).
"Comprehensive sexuality education." [World Health Organization (WHO)](https://www.who.int/health-topics/comprehensive-sexuality-education#tab=tab_1).
"Adolescent-friendly health services." [World Health Organization (WHO)](https://www.who.int/health-topics/adolescent-friendly-health-services#tab=tab_1).
"Violence against women." [World Health Organization (WHO)](https://www.who.int/health-topics/violence-against-women#tab=tab_1).
"Informed consent." [World Health Organization (WHO)](https://www.who.int/health-topics/informed-consent#tab=tab_1).
"Adolescent participation and leadership." [World Health Organization (WHO)](https://www.who.int/health-topics/adolescent-participation-and-leadership#tab=tab_1).
"Sustainable Development Goals." [United Nations (UN)](https://sdgs.un.org/goals).