Mitos-Mitos seputar HIV bagian 1
Di luar sana banyak mitos-mitos mengenai HIV yang sering diterima menjadi sebuah kebenaran. Namun, namanya saja mitos berarti tidak dijamin kebenarannya bahkan bisa dipastikan bahwa itu salah, karena tidak ada fakta atau bukti yang mendukung cerita tersebut. Mitos-mitos mengenai HIV dan AIDS membuat masyarakat menjadi takut terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA atau ODHIV) dan memberikan stigma dan diskriminasi. Untuk dapat mengetahui bahwa mitos-mitos yang beredar tersebut adalah keliru maka kita harus memahami terlebih dulu apa itu HIV.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, yaitu sel darah putih. Sel darah putih adalah sistem pertahanan pada tubuh manusia, yang menjaga tubuh manusia dari serangan berbagai bakteri atau virus yang membuat tubuh manusia jatuh sakit. Ibaratnya begini, jika tubuh manusia adalah sebuah negara, maka sel darah putih adalah tentara yang menjaga keamanan negara itu. Jadi, bisa dipastikan jika sistem pertahanan tubuh ini dirusak, maka bakteri dan virus dapat dengan bebas menginfeksi tubuh manusia, sehingga manusia bisa dengan mudah jatuh sakit.
Pernah kah kamu makan makanan yang sudah jatuh ke lantai, tapi kamu tidak sakit perut? Atau kamu pernah duduk dengan teman kamu yang sedang batuk, tapi kamu tidak ikut batuk. Hal itu terjadi karena ada sel darah putih yang menyerang bakteri yang ingin menginfeksi tubuhmu, sehingga kamu tidak sakit. Orang yang sudah terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuhnya dirusak, sehingga bakteri apapun dapat dengan mudah masuk. dan menimbulkan penyakit pada manusia. ODHA akan menderita berbagai jenis penyakit, seperti diare berkepanjangan, TBC, demam berkepanjangan, penurunan berat badan, batuk berkepanjangan.
Virus HIV hanya hidup di empat cairan tubuh manusia, cairan sperma, cairan vagina, cairan air susu ibu, dan darah. Pada ke empat cairan ini terdapat sel kekebalan tubuh manusia, sehingga selain cairan darah, cairan sperma dan cairan vagina virus HIV tidak dapat hidup. Virus HIV juga tidak bisa hidup di luar tubuh manusia, jika manusia mati, virus juga ikut mati. Virus HIV juga tidak bisa hidup di tubuh nyamuk, atau di tubuh hewan lainnya. Sehingga, virus tidak dapat menular dengan mudah.
Sekarang, kita akan membahas mengenai beberapa mitos mengenai HIV yang berkembang di masyarakat.
1. Jika terinfeksi HIV maka orang tersebut akan mati
Tentu saja ini tidak benar, meski hidup dengan HIV, orang dengan HIV (ODHIV), memiliki angka harapan hidup seperti masyarakat pada umumnya. Kuncinya, ODHIV harus mengkonsumsi ARV seumur hidupnya, obat inilah yang berfungsi menekan virus sehingga virus menjadi lemah dan tidak dapat merusak sel kekebalan tubuh. Maka, mitos bahwa orang yang terinfeksi akan mati, tidak benar, karena ODHIV bisa hidup produktif dan menikah.
2. Menggunakan toilet bersama dapat menularkan HIV
Ini juga tidak benar, karena virus HIV tidak dapat menular hanya dengan menggunakan toilet bersama, sebab virus tidak dapat hidup di kotoran, di air seni atau keringat manusia. Virus hanya hidup di cairan sperma, cairan vagina, darah dan air susu ibu, dan hanya dapat menularkan jika ada pintu masuk. Jika virus ke luar dari tubuh manusia, virus akan mati.
3. Berciuman dapat menularkan HIV
Virus HIV hanya dapat menginfeksi tubuh manusia jika terdapat pintu masuk, misalnya pada aktivitas penggunaan jarum suntik narkoba secara bergantian, bayi yang meminum air susu ibu juga hubungan seksual yang tidak aman. Hubungan seksual misalnya, pintu masuk HIV ada, karena terjadi pertukaran cairan. Atau contoh lain pada penggunaan jarum suntik secara bergantian (pada pengguna narkoba). Namun, berciuman, tidak dapat menularkan HIV, sebab HIV tidak hidup di air liur.
4. HIV adalah penyakit kutukan
HIV bukanlah penyakit kutukan, karena HIV bisa menginfeksi semua orang tanpa pandang profesi, jabatan, perbuatan jahat apa yang pernah dia lakukan, atau perbuatan baik apa yang dia lakukan. Bahkan, seorang anak bayi saja bisa terinfeksi. Oleh karena itu mitos yang mengatakan bahwa HIV adalah penyakit kutukan, tidak benar.
5. Menikah dengan orang HIV dapat terinfeksi HIV
Hal ini juga tidak benar, orang yang terinfeksi HIV dan mengkonsumsi ARV selama enam bulan pertama, kemungkinan besar virusnya tidak terdeteksi. Jika virus sudah tidak terdeteksi, maka virusnya bisa dipastikan sudah lemah dan tidak dapat menginfeksi lagi. ODHIV bisa menikah dengan orang yang tidak terinfeksi dan tidak akan menularkan, selain itu orang dengan HIV juga harus menggunakan kondom selama berhubungan seksual, sehingga ia tidak akan menularkan virusnya ke pasangannya.
Masih banyak lagi mitos mengenai HIV, tapi jika kita sudah memahami informasi HIV yang benar dan lengkap, kita tahu bahwa mitos-mitos tersebut salah. Teman-teman dapat mencari informasi lebih lengkap lagi di website HKBP AIDS Ministry dan di HKBP AIDS Ministry Youtube Channel, selain itu teman-teman juga dapat mengajukan pertanyaan melalui aplikasi messenger diakun sosial media HKBP AIDS Ministry, di Facebook dan di Instagram. Bersama-sama kita akhiri AIDS 2030